Jakarta (ANTARA) - Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) mengumumkan kualitas siaran TV di Indonesia mencapai predikat yang baik pada periode I atau Januari-Maret 2023.

Hasil tersebut diungkap dalam acara "Ekspos Indeks Kualitas Program Siaran TV Periode I tahun 2023" yang survei-nya dilakukan KPI bersama 12 Perguruan Tinggi di Indonesia.

"Indeks ini sudah jalan di tahun ke sembilan dan sudah banyak program yang naik hasilnya. Tapi catatan kami ada dua program yang sejak 2022 belum beranjak menjadi program berkualitas yaitu infotainment dan sinetron," kata Ketua KPI Pusat Ubaidillah di Tangerang Selatan, Selasa.

Koordinator Penelitian dan Pengembangan (Litbang) KPI Pusat Andi Andrianto dalam paparannya menyebutkan secara rata-rata indeks siaran TV Indonesia di periode I 2023 mendapatkan hasil 3.18 yang nilai tersebut lebih tinggi dari standar yang ditetapkan KPI yaitu 3.00 .

Nilai rata-rata tersebut didapatkan dari penghitungan untuk delapan kategori program siaran di 15 stasiun TV yang ada di Indonesia.

Baca juga: KPI imbau generasi muda lakukan verifikasi informasi di medsos

Delapan kategori program siaran tersebut terdiri dari religi, talkshow, berita, variety show, anak, wisata dan budaya, infotainment, dan sinetron.

Dari delapan kategori program siaran itu enam kategori mendapatkan hasil yang melebihi standar KPI, sedangkan dua kategori yaitu infotainment dan sinetron masih ada di bawah standar.

Program siaran religi mendapatkan indeks paling tinggi yaitu 3.66, selanjutnya program talkshow mendapatkan indeks 3.43 di posisi kedua, program berita dengan indeks 3.38 di posisi ketiga.

Disusul dengan tiga kategori lainnya yaitu variety show 3.18, anak dengan indeks 3.14, serta wisata dan budaya dengan nilai 3.05.

Sementara untuk dua program yang belum memiliki siaran berkualitas yaitu infotainment dan sinetron masing-masing mendapatkan indeks 2.80 dan 2.78.

Adapun untuk infotainment, di 2023 mendapatkan hasil buruk karena banyak melanggar aspek privasi, hedonisme, konflik, serta provokasi.

Sedangkan untuk sinetron, diketahui tidak memenuhi aspek mendidik dan kekerasan seksual.

Andi lebih lanjut menyebutkan indeks buruk yang didapatkan dari dua kategori program siaran tersebut sudah berlanjut dari 2015 dan diperlukan solusi dengan segera agar bisa mendapatkan indeks yang baik.

"Catatan-catatan khusus ini jadi PR kita bersama," ujar Andi.

Baca juga: KPI minta pemerintah pusat perhatikan keterjangkauan siaran di Kepri

Baca juga: KPI RU II raih penghargaan Communitas Awards dari Amerika Serikat

Baca juga: Mahfud MD harapkan KPI aktif awasi penyiaran agar pemilu luber jurdil

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023