Magelang (ANTARA) - Warga Kota Magelang, Jawa Tengah, yang tergabung dalam Keluarga Basar Abdi Gunung Tidar menggelar Gerebeg Suro dan Bhakti Alam Gunung Tidar 2023 menyambut pergantian Tahun Baru Jawa (1 Suro) atau 1 Muharam 1445 H.

Gerebeg Suro yang berlangsung di kawasan Gunung Tidar, Kota Magelang, Selasa, diawali dengan prosesi dengan mengarak ogoh-ogoh, 18 tumpeng dan sesaji hasil bumi, gunungan produk UMKM mengelilingi wilayah Kelurahan Magersari.  

Kirab tersebut dengan rute mulai dari pelataran Gunung Tidar menuju Jalan Ikhlas, Jalan Kahendran, dan kembali ke pelataran Gunung Tidar.

Inisiator Grebeg Suro dan Bhakti Alam Gunung Tidar 2023 Agung Nugroho atau akrab disapa Begawan Prabu menjelaskan tahun ini merupakan tahun kedua Gerebeg Suro dan Bhakti Alam Gunung Tidar digelar oleh keluarga juru kunci Gunung Tidar dengan melibatkan masyarakat sekitar, juga berbagai komunitas.  

"Kegiatan ini menghadirkan 18 kelompok kesenian rakyat baik lokal sekitar Gunung Tidar maupun dari beberapa wilayah Magelang, antara lain menampilkan Tari Gugur Gunung, Tari Warok, Tari Topeng Ireng, Tari Gedruk dan lain sebagainya.  

Prabu menuturkan kegiatan ini sebagai sarana pelestarian nilai kearifan lokal sebagai bagian dari tradisi masyarakat dengan harapan bisa menjadi daya tarik potensi wisata budaya dan spiritual Gunung Tidar.  

Ia berharap agar pemerintah daerah dalam pembangunan dan penataan segala sesuatu di Gunung Tidar dilaksanakan seimbang antara aspek komersial, nilai spiritual, dan budaya.

Koordinator Pelaksana Gerebeg Suro dan Bhakti Alam Gunung Tidar 2023 Wahyu mengatakan, kegiatan ini merupakan wujud rasa syukur karena sepanjang tahun telah diberi keberkahan dan keselamatan, mampu melewati banyak hal termasuk masa pandemi COVID-19, sekaligus sebagai doa dan harapan agar tahun-tahun mendatang diberi keberkahan, dan dihindarkan dari bahaya.

"Gerebeg Suro dan Bhakti Alam Gunung Tidar ini semoga semoga dapat menjadi icon budaya dan bisa dilaksanakan rutin setiap tahunnya," ucapnya.

Menurut dia kegiatan ini mampu menyatukan seluruh elemen warga Kelurahan Magersari mulai dari anak-anak, remaja sampai orang tua. Hampir semua masyarakat di sekitaran Gunung Tidar menyambut dengan antusiasme dan terlibat aktif dalam pesta rakyat ini sejak awal persiapan sampai pelaksanaan.

"Mereka nyengkuyung, menghadirkan event yang diharapkan bisa dihelat secara berkala dan bisa menjadi icon budaya seputaran Tidar," katanya.  

Baca juga: Jumlah pengunjung Candi Borobudur meningkat pada libur sekolah

Baca juga: Pemkot Magelang selenggarakan Haul Syekh Subakir di Gunung Tidar

Baca juga: Pemkot Magelang tutup Gunung Tidar pada malam 1 Sura


 

Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2023