Jakarta (ANTARA) - PT Humpuss Maritim Internasional Tbk (HUMI) berencana segera melangsungkan pencatatan saham perdana atau IPO, dengan telah menetapkan harga penawaran awal (bookbuilding) Rp100 sampai Rp150 per lembar saham.

Direktur Utama HUMI Tirta Hidayat dalam Public Expose di Jakarta, Selasa, mengatakan perseroan akan melepas sebanyak- banyaknya 2,7 miliar lembar saham, sehingga ditargetkan akan mendapatkan dana segar sebesar Rp270 miliar.

Secara bersamaan, lanjutnya, perseroan akan menerbitkan waran seri I sebanyak- banyaknya 1,3 miliar lembar atau 7,5 persen dari total jumlah saham yang disetor penuh pada saat IPO.

Untuk penggunaan dana hasil IPO, Tirta mengungkapkan sekitar 90 persen untuk memperkuat ekuitas dalam rangka mengembangkan anak usaha perseroan, dan sekitar 10 persen untuk modal kerja dalam rangka memenuhi kebutuhan operasional rutin.

Pihaknya merincikan, yang sekitar 90 persen untuk memperkuat ekuitas tersebut, diantaranya sekitar 36 persen dialokasikan kepada PT PCS Internasional sebagai tambahan modal untuk membeli unit kapal (belanja modal), dan modal kerja dalam kegiatan.

Lanjutnya, sekitar 14 persen dialokasikan untuk PT PCS Internasional dalam bentuk penyertaan modal, yang kemudian akan digunakan untuk modal kerja.

Lalu, sekitar 26 persen dialokasikan kepada PT Humpuss Transportasi Curah sebagai tambahan modal untuk membeli unit kapal dan modal kerja dalam kegiatan usaha PT Humpuss Transportasi Curah.

Kemudian, sekitar 14 persen dialokasikan kepada PT MCS Internasional yang akan digunakan untuk modal kerja dalam kegiatan usaha PT MCS Internasional.

Selanjutnya, sekitar 10 persen dialokasikan kepada PT ETSI Hutama Maritim yang akan digunakan untuk modal kerja dalam Kegiatan Usaha PT ETSI Hutama Maritim.

Sebagai informasi, HUMI membukukan pendapatan bersih sebesar 91,53 juta dolar Amerika Serikat (AS) pada 2022, atau meningkat 37,45 persen year on year (yoy), dibandingkan tahun 2021 yang sebesar 66,59 persen (yoy) yang disebabkan oleh peningkatan pendapatan dari sewa kapal sebesar 89,84 dolar AS.

Perseroan membukukan laba bruto yang meningkat 245,82 persen (yoy) menjadi 26,61 dolar AS, dari sebelumnya pada 2021 sebesar 7, 69 juta dolar AS, yang disebabkan oleh kenaikan yang terjadi atas perubahan kontrak spot charter menjadi time charter dari salah satu entitas anak dan kenaikan atas pendapatan dari pengangkutan bahan kimia ke pelanggan.


Baca juga: HUMI: Bisnis layanan jasa kemaritiman prospektif

Baca juga: HUMI siap dorong pengembangan infrastruktur dan konektivitas maritim

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023