Tabanan, Bali (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menggandeng startup aquaculture eFishery untuk menerapkan implementasi adopsi teknologi digital berupa alat pakan otomatis kepada 20 pembudidaya ikan di Tabanan, Bali.

“Pemanfaatan teknologi digital menjadi salah satu upaya juga peluang bagi pelaku usaha perikanan dalam mengoptimalisasi produktivitas kerja yang dimiliki dengan berorientasi kepada kolaborasi antar instansi swasta dan masyarakat perikanan secara umum,” kata Direktur Ekonomi Digital, Ditjen Aptika, Kementerian Komunikasi dan Informatika I Nyoman Adhiarna dalam acara Sosialisasi Pembudidaya Ikan Go Digital di Tabanan, Bali, Selasa.

Nyoman menyampaikan program pembudidaya digital di Tabanan menjadi program kolaborasi pertama dengan startup eFishery serta mendapat dukungan dari Ditjen Budidaya, Kementerian Kelautan dan Perikanan sebagai leading sektor maritim.

Kominfo telah merancang beberapa inisiasi digitalisasi pada enam sektor strategis, salah satunya di sektor maritim. Sektor strategis maritim diklasifikasikan ke dalam dua macam proses yaitu perikanan tangkap dan perikanan budidaya.

"Dalam era industri 4.0, segala sektor tak lepas dari kemajuan teknologi. Teknologi mendorong peningkatan produktivitas dan memudahkan nelayan dalam melakukan penangkapan ikan," ucapnya.

Khusus untuk pembudidaya ikan di Tabanan, Kominfo memberikan pendampingan kepada 2 kelompok pembudidaya dengan total 20 orang. Masing-masing pembudidaya akan dipinjamkan alat pemberi pakan otomatis untuk 1 tambak ikan dan akan mendapat pendampingan selama 3 bulan penuh dari awal pemasangan alat hingga panen.

“Hari ini kita sudah bisa menggunakan teknologi seperti Automatic Feeder pada proses budidaya perikanan, sehingga bisa membantu dan memudahkan para pembudidaya dalam pemberian pakan dan meningkatkan tingkat efektivitas yang dapat mengoptimalkan pakan yang diberikan dan meminimalisir pakan yang terbuang serta bisa menambah potensi penghasilan bagi para pembudidaya," tuturnya.

VP of Public Affairs eFishery Muhammad Chairil menjelaskan bahwa sosialisasi kepada pembudidaya di Tabanan bertujuan untuk mendukung program Kominfo untuk mengakselerasi teknologi di bidang perikanan budidaya di pihaknya ingin berkontribusi dengan memfasilitasi alat pakan otomatis bernama eFeeder melalui Kominfo.

Alat pakan otomatis bernama eFeeder akan memberikan efisiensi pakan karena jumlah pakan ikan yang diberikan akan disesuaikan dengan kebutuhan ikan berdasarkan bobot ikan dan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.

“Untuk mencoba agar pembudidaya ini melek digital. Jadi mereka sewa dulu  seharga Rp150-200 ribu per bulan. Nanti akan di jual. Harganya Rp8-9 juta,” jelasnya.

Baca juga: Mahasiswa UII kembangkan alat pakan ikan otomatis

 

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023