Jakarta (ANTARA News) - Bank Indonesia (BI) kemungkinan menjadwalkan membayar 50 % utang Pemerintah RI ke Dana Moneter Internasional (IMF) pada Rabu pekan depan (28/6), kata Gubernur BI, Burhanuddin Abdullah. "Saya baru dapat surat dari Menkeu pada tanggal 19 Juni 2006. Hari ini saya terima surat dari Menkeu bahwa pemerintah setuju untuk membayar utang pada IMF. Hari ini juga kita akan membuat notice, five day notice pada IMF," ujarnya, sebelum rapat kerja dengan panitia anggaran DPR di Jakarta, Rabu. Dia menambahkan, notice tersebut berisi BI akan melakukan pembayaran dalam lima hari kerja atau pada Rabu (28/6). "Waktu lima hari, karena kita harus tahu di mana rekening yang harus kita beli," katanya. Dia menjelaskan, pada awalnya utang kepada IMF berbeda dengan pinjaman lainnya, karena tidak ada surat perjanjian kredit atau SPK, dan yang ada hanya Letter of Intent (LoI) untuk pembelian. "Letter of Intente itu kita membeli dari IMF, membeli SDR (Special Drawing Right), jadi bahasanya purchase pada saat itu. Sekarang ini kita repurchase, atau membeli lagi rupiah yang ada di IMF, rupiah yang kita punya di beli lagi dengan dolar atau SDR," demikian Burhanuddin Abdullah. Jumlah utang Pemerintah RI kepada IMF per 31 Mei 2006 senilai 7,51 miliar dolar Amerika Serikat (AS). (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006