Selain itu juga perlu lebih banyak lagi buku-buku filsafat yang membahas mengenai pendidikan tinggi di Indonesia
Malang (ANTARA) - Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk UNESCO Ismunandar membedah buku filsafat tentang pendidikan tinggi karya Prof Hadi Nur PhD yang berjudul "Filsafat Sains dalam Konteks Interpretasi Filosofis untuk Pendidikan Tinggi Indonesia" di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

Dalam paparannya Ismunandar mengatakan buku-buku filsafat sangat penting bagi orang-orang yang menyusun kebijakan pada pendidikan tinggi di Indonesia.

"Selain itu juga perlu lebih banyak lagi buku-buku filsafat yang membahas mengenai pendidikan tinggi di Indonesia. Dengan begitu akan ada banyak perkembangan yang bisa dilakukan. Apalagi filsafat sains sangat penting untuk berpikir lebih dalam," katanya dalam rilis UMM yang diterima di Malang, Jawa Timur, Selasa.

Dalam bedah buku yang diterbitkan UMM Press itu, Ismunandar mengungkapkan yang menarik dari buku ini adalah bahasan mengenai filsafat sains dan agama, dimana dua aspek tersebut merupakan dua hal yang seringkali menjadi perdebatan.

Namun Prof Hadi Nur sebagai penulis buku, menurutnya, berhasil menjelaskan bagaimana agama dan filsafat bisa saling menguatkan. Ada 32 topik menarik yang bisa dibaca dan didalami.

Sementara itu pembedah lainnya Assoc Prof Ajang Budiman mengagumi buku karya Prof Hadi Nur. Ia mengaku belum pernah menemukan buku filsafat yang membumi dan relevan dengan konteks pendidikan di Indonesia. Menurutnya, karya ini dapat menghapus stigma di masyarakat yang mengatakan filsafat itu ilmu yang sulit.

Baca juga: Filsafat melembutkan politik

“Buku ini menggunakan pendekatan interpretasi filosofis, yakni metode praktis untuk memberikan penjelasan atau analisis terhadap fenomena atau konsep secara komprehensif. Hal tersebut menciptakan pendekatan mengajar lebih efektif dan menarik bagi mahasiswa,” katanya. 

Ajang menyampaikan keunggulan dan karakteristik lain dari buku ini adalah pandangan tentang sains yang holistik. Topik-topik bahasan juga dapat dikatakan setara, sehingga pembaca dapat masuk dari mana saja. Buku ini juga mampu membuat pembaca untuk bersikap kritis.

Sementara itu Prof Hadi mengatakan buku ini merupakan buah dari pikirannya selama ini yang hanya dituliskan dalam blog pribadi. Selain itu juga merupakan bentuk ekspresi diri dari pengalaman mengajar sebagai dosen ilmu filsafat.

Pembahasan dari buku ini juga dikaitkan dengan empat domain ilmu yaitu  Metode ilmiah Ilmu Sosiologi, Ilmu Komunikasi, serta Sains dan Agama.

“Buku ini juga membahas mengenai permasalahan akademik, permasalahan ilmu pengetahuan dan kehidupan sehari-hari dengan filsafat sains. Tujuan adanya buku ini, supaya kita lebih sadar dan bijak dalam memandang kehidupan,” ujarnya. 

Lebih lanjut Prof Hadi menjelaskan filsafat dan kebijaksanaan itu harus berjalan beriringan. Filsafat digunakan untuk mencari pemahaman mendalam tentang hidup, sedangkan kebijaksanaan untuk menerapkan pemahaman tersebut dalam setiap langkah kehidupan. "Keduanya merupakan labirin kehidupan dalam kehidupan manusia," ujarnya.

Baca juga: Dua guru besar membedah buku Ensiklopedia Desa Muslim Pegayaman Bali
Baca juga: KSAD ajarkan konsep kepemimpinan yang dicintai bawahan melalui buku


 

Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023