Alhamdulillah ulama yang di dalam senang dengan apa yang disampaikan Mas Ganjar, bahkan ke depan juga sudah diprogramkan apa yang diinginkan oleh para ulama
Rembang (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melakukan silaturahmi dengan puluhan ulama dari berbagai daerah di Pondok Pesantren Al Anwar, Sarang, Kabupaten Rembang, Rabu, untuk membangun kebersamaan dalam berbangsa dan bernegara.

Turut hadir dalam silaturahmi bertajuk “Silaturahmi Masyayikh se-Indonesia” itu seperti Kiai Haji Mustofa Bisri (Gus Mus), KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha), KH Mustofa Aqil (Cirebon) serta Habib Yahya bin Muhsin Alidrus (Banjarmasin), serta KH Ahmad Damanhuri (Jayapura).

Saat tiba di lokasi, Ganjar disambut langsung beberapa putra mendiang KH Maimoen Zubair yakni KH Taj Yasin Maimoen, KH Abdulloh Ubab, KH Abdul Ghofur, KH Abdul Rouf, dan KH Muhammad Idror Maimoen.

“Terima kasih, hari ini silaturahmi dengan para masyayikh dan habaib di Sarang,” kata Ganjar usai silaturahmi.

Gubernur Jateng dua periode itu mengaku mendapat banyak masukan, dan beberapa di antaranya mengusulkan agar pertemuan semacam ini terus dilanjutkan pada waktu mendatang.

Sementara Taj Yasin Maimoen mengatakan bahwa para ulama yang hadir merasa senang bisa bertemu langsung dengan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.

"Alhamdulillah ulama yang di dalam senang dengan apa yang disampaikan Mas Ganjar, bahkan ke depan juga sudah diprogramkan apa yang diinginkan oleh para ulama, tadi langsung ditanggapi," ujar Gus Yasin, sapaan akrab pria yang menjabat Wakil Gubernur Jateng itu.

Menurut dia, pertemuan kali ini memang tidak dikonsep seremonial, melainkan berdiskusi untuk berbagi dan memberikan masukan.

Ada banyak masukan, saran, dan usulan dari para ulama se-Indonesia yang hadir dalam acara itu.

"Pagi hari ini saya mendampingi Mas Ganjar dan bisa menjadi tuan rumah. Ada permintaan pertemuan antara ulama se-Indonesia dengan Mas Ganjar untuk memberikan masukan, tentu ada tanggapan dari Mas Ganjar. Memang acara ini tidak kita bungkus seremonial tapi lebih untuk memberikan masukan "sharing" musyawarah antara ulama dengan umara itu yang penting," katanya.

Gus Yasin menyebut Ganjar dan para ulama membahas banyak hal untuk masa depan bangsa dan negara ke depan, di antaranya pendidikan dan Ibu Kota Nusantara (IKN), serta program-program yang ada di Jawa Tengah diminta untuk bisa diterapkan di daerah lain di Indonesia.

"Ke depan masukan peningkatan pendidikan, yang ada program di Jateng bisa dijalankan di luar Provinsi Jateng. Selain itu ada banyak hal yang dibahas, termasuk usulan melanjutkan IKN," ujarnya.

Bukan hanya soal pembangunan IKN, tapi juga perlu peningkatan sumber daya manusia (SDM), khususnya sektor pendidikan di Kalimantan baik formal maupun non formal.

"Ada juga permintaan dai (pendakwah) untuk luar Jawa bisa diambil lulusan pondok pesantren di Jawa," katanya.

Baca juga: Ganjar Pranowo sebut desain baju hitam putih dari Jokowi
Baca juga: Politik kemarin, pencopotan baliho Ganjar hingga Al-Zaytun dibina
Baca juga: Bawaslu sedang usut pencopotan Baliho Ganjar di Kodam TNI


Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2023