Medan (ANTARA) - Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumatera Utara Denny S Wardhana menyebutkan, perlu adanya promosi untuk mendongkrak tingkat hunian kamar (TPK) di hotel berbintang di Sumut yang saat ini menurun dibandingkan April 2023.

"Untuk itu, perlu adanya promosi dalam meningkatkan hunian kamar hotel berbintang," ujar Denny di Medan, Rabu.

Menurutnya, pada April tersebut adanya perayaan Hari Raya Idul Fitri oleh karena itu peningkatan TKP meningkat, ditambah dengan adanya cuti bersama yang cukup lama.

"Itu memang biasa, setelah Lebaran ada penurunan. Biasanya penurunan hunian hotel itu pada awal Januari, Februari, bulan Ramadhan maupun setelah Lebaran," tuturnya.

Selain membuat promosi menarik untuk meningkatkan hunian hotel, Denny mengatakan pemerintah maupun swasta perlu membuat acara besar yang berstandar nasional maupun internasional di Sumut untuk meningkatkan hunian hotel.

Misalnya acara nasional yang dibuat, seperti Dekranas. PHRI Sumut mencatat okupansi hotel penuh pada acara Peringatan HUT Ke-43 Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) di Kota Medan.

Acara Dekranas ini disemarakkan dengan adanya pergelaran seni tari etnis yang dipadukan peragaan busana berbahan kain khas daerah-daerah di Indonesia.

Sebelumnya, Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang di Sumut pada Mei 2023 menurun 6,39 poin menjadi rata-rata 47,68 persen dibandingkan April 2023.

Selain itu, BPS Sumut mencatat TPK hotel berbintang lima pada Mei 2023 berstatus yang tertinggi dengan 63,2 persen, disusul bintang empat (60,00 persen), bintang tiga (42,54 persen), bintang dua (37,66 persen) dan bintang satu (36,67 persen).

Akan tetapi, untuk durasi menginap pada Mei 2023, wisatawan asing lebih lama menetap di hotel bintang empat (rata-rata 1,64 hari) dan paling sebentar ada di hotel bintang dua (1,07 hari).

Sementara pada bulan yang sama, turis lokal dari Indonesia yang berkunjung ke Sumut cenderung lebih lama menginap di hotel bintang satu (rata-rata 1,65 hari) dan durasi paling singkat saat menginap di hotel bintang tiga (rata-rata 1,25 hari).

Secara keseluruhan, gabungan wisatawan asing dan Indonesia, hotel bintang ti
ga menjadi pilihan paling sebentar untuk menginap di jajaran hotel berbintang pada Mei 2023 dengan durasi rata-rata 1,26 hari.

Baca juga: Gubernur: Perlu penambahan agenda dan promosi wisata Sumbar

Baca juga: DPRD minta Pemprov Kepri wajibkan hotel promosikan produk UMKM lokal

 

Pewarta: M. Sahbainy Nasution
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023