Masalah di petani dewasa ini adalah pada harga jual yang tidak terjaga dalam posisi menguntungkan khususnya saat masa panen. Kondisi itu membuat petani jadi malas menekuni bisnisnya,"
Medan (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Sumatra Utara berupaya memperluas areal dan meningkatkan produksi bawang merah di sejumlah kabupaten/kota untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekaligus menekan impor.

"Tahun ini rencana luas panen bawang merah di Sumut mencapai 1.443 hektare dengan produksi 12.990 ton," kata Kepala Subbagian Program Dinas Pertanian Sumut, Lusiantini, di Medan, Rabu.

Sebelumnya, luas tanaman bawang merah di Sumut di bawah angka itu, seperti tahun 2011 yang masih mencapai 1.408 hektare dari 2010 seluas 1.379 hektare.

Perluasan areal tanaman bawang itu dilakukan di sentra produksi yakni di Kabupaten Simalungun, Toba Samosir, Karo, Dairi, Samosir, dan Tapanuli Utara.

Selain meningkatkan areal, Dinas Pertanian Sumut berupaya juga mendorong produktivitas dan kualitas bawang merah hasil petani Sumut.

Lusiantini mengakui, produksi bawang merah Sumut itu masih jauh di bawah kebutuhan sehingga mengandalkan pasokan dari Jawa maupun luar negeri atau impor seperti dari Thailand dan India.

Anggota DPD RI utusan Sumut, Parlindungan Purba menyebutkan, swasembada bawang merah bisa tercapai kalau pemerintah serius melindung petani tanaman itu dengan menjaga harga jual yang menguntungkan.

"Masalah di petani dewasa ini adalah pada harga jual yang tidak terjaga dalam posisi menguntungkan khususnya saat masa panen.Kondisi itu membuat petani jadi malas menekuni bisnisnya,"katanya.

Padahal, kata dia, daerah Sumut memiliki daerah sentra produksi yang menjanjikan seperti Toba Samosir, Samsoir serta Tapanuli Utara yang sudah lama dikenal.

"Bahkan sejujurnya rasa bawang merah Sumut jauh lebih enak dari produk Jawa maupun impor,"katanya.

(E016/B015)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013