Bullish yang sedang berjalan bisa tersandung oleh retakan dalam ekonomi dan pendapatan perusahaan
Singapura (ANTARA) - Saham-saham Asia menguat pada awal perdagangan Kamis, sementara sterling tersandung karena pendinginan inflasi Inggris mengangkat sentimen risiko menjelang pertemuan bank sentral minggu depan, sementara hasil laba yang mengecewakan dari Netflix dan Tesla mendorong kontrak berjangka AS lebih rendah.

Sementara itu, yuan China melonjak setelah pihak berwenang mengubah aturan pembiayaan lintas batas dan bank-bank besar milik negara terlihat menjual dolar dalam gerakan yang menurut para analis dirancang untuk menopang mata uang.

Indeks MSCI dari saham Asia-Pasifik di luar Jepang terangkat 0,53 persen, di jalur untuk menghentikan penurunan beruntun tiga hari. Sementara itu, indeks Nikkei Jepang tergelincir 0,93 persen.

Saham China telah berada di bawah tekanan dalam beberapa pekan terakhir karena lemahnya data ekonomi membebani sentimen, dengan investor menunggu stimulus yang berarti untuk memulai pemulihan pasca-pandemi yang terseok-seok.

Pada pembukaan Kamis pagi, Indeks Komposit Shanghai menguat 0,1 persen, sedangkan Indeks Hang Seng Hong Kong bertambah 0,3 persen.

China pada Rabu (18/7/2023) berjanji untuk membuat ekonomi swasta "lebih besar, lebih baik, dan lebih kuat" dengan serangkaian langkah kebijakan yang dirancang untuk membantu bisnis swasta.

Tingkat inflasi Inggris yang tinggi turun lebih dari yang diharapkan pada Juni ke yang paling lambat dalam lebih dari setahun di 7,9 persen, data menunjukkan pada Rabu (18/7/2023), dengan pasar mengurangi ekspektasi kenaikan suku bunga agresif lebih lanjut dari Bank Sentral Inggris (BoE).

Sterling terakhir diambil 1,2959 dolar, naik 0,17 persen hari ini, setelah jatuh 0,7 persen semalam.

BoE akan bertemu pada minggu pertama Agustus tetapi sebelum pertemuan bank sentral di Jepang, Eropa dan Amerika Serikat kemungkinan akan menarik perhatian investor.

Pedagang dan analis memperkirakan Bank Sentral Eropa akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin tetapi apa yang terjadi setelah itu telah diperdebatkan setelah nada dovish baru-baru ini yang diambil oleh pembuat kebijakan bank sentral.

Gubernur Bank Sentral Jepang Kazuo Ueda mengatakan minggu ini bahwa masih ada jarak untuk mencapai target inflasi 2,0 persen bank sentral secara berkelanjutan dan stabil, memadamkan spekulasi pergeseran kebijakan hawkish minggu depan.

Pasar tampaknya jauh lebih yakin dengan langkah Federal Reserve selanjutnya, dengan para pedagang memperkirakan kenaikan 25 basis poin tetapi tidak lebih setelah itu.

"Ketika investor tumbuh lebih percaya diri bahwa puncak inflasi pasti di belakang kita, begitu juga ekspektasi bahwa siklus kenaikan suku bunga Federal Reserve AS saat ini akhirnya akan berakhir setelah pertemuan minggu depan," kata Kepala Investasi Nuveen, Saira Malik.

"Bullish yang sedang berjalan bisa tersandung oleh retakan dalam ekonomi dan pendapatan perusahaan," Malik memperingatkan, dikutip dari Reuters.

Semalam, indeks Dow Jones Industrial Average dan S&P 500 naik tipis, dengan saham unggulan Dow mencatatkan kenaikan hari kedelapan berturut-turut.

Tetapi pasar berjangka turun di perdagangan Asia, dengan E-mini berjangka untuk S&P 500 diperdagangkan 0,15 persen lebih rendah dan Nasdaq berjangka turun 0,44 persen setelah laporan pendapatan dari raksasa streaming Netflix dan pembuat EV Tesla.

Netflix mengecewakan Wall Street pada Rabu (19/7/2023) dengan pendapatan kuartal kedua yang jauh dari perkiraan para analis, sementara Tesla melaporkan margin kotor otomotif kuartalan sejalan dengan perkiraan Wall Street, meskipun jauh dari tahun sebelumnya.

CEO Tesla Elon Musk mengisyaratkan bahwa dia akan memangkas harga lagi pada kendaraan listrik bahkan ketika perang harga habis-habisan terhadap saingan pembuat mobil menekan margin perusahaan itu sendiri.

Investor akan memperhatikan hasil pendapatan dari pembuat cip Taiwan TSMC di kemudian hari.

Di pasar mata uang, yuan di pasar domestik melonjak setelah bank sentral melonggarkan aturan pembiayaan lintas batas, sehingga memudahkan perusahaan domestik untuk mengumpulkan dana dari pasar luar negeri dan mengurangi tekanan depresiasi pada mata uang yuan.

Dolar Australia naik 0,86 persen menjadi 0,683 dolar AS setelah data pekerjaan domestik yang kuat.

Yen Jepang menguat 0,32 persen menjadi 139,23 per dolar, sedangkan indeks dolar, yang mengukur mata uang AS terhadap enam rivalnya, turun 0,209 persen.

Minyak mentah AS turun 0,11 persen menjadi diperdagangkan pada 75,27 dolar AS per barel dan Brent naik 0,2 persen menjadi diperdagangkan di 79,62 dolar AS per barel.

Baca juga: Saham China dibuka lebih tinggi, indeks Shanghai terkerek 0,10 persen
Baca juga: IHSG Kamis diperkirakan menguat ikuti bursa saham global
Baca juga: Saham Inggris perpanjang reli, indeks FTSE 100 menguat 1,80 persen

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2023