Jakarta (ANTARA) -
Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid menyampaikan peluncuran Mushaf Al Quran raksasa oleh Pondok Pesantren (Ponpes) Modern Sunanul Muhtadin, Sidayu, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, ditujukan untuk mengajak umat Islam senantiasa mencintai Al Quran.
 
Sejalan dengan hal itu, Gus Jazil, sapaan akrab Jazilul Fawaid, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis, menyampaikan bahwa masyarakat dapat melihat langsung Mushaf Al Quran raksasa sebesar 1 X 1,5 meter tersebut di Ponpes Modern Sunanul Muhtadin.
 
”Bagi masyarakat yang ingin melihat langsung Mushaf Al Quran raksasa ini, silakan datang langsung ke Ponpes Modern Sunanul Muhtadin,” kata dia.
 
Sebelumnya, mushaf raksasa itu diluncurkan di Ponpes Sunanul Muhtadin pada Senin (17/7). Mushaf tersebut merupakan hasil tulisan tangan ulama di Lamongan, yakni Kiai Rusdi. Gus Jazil mengatakan penulisan Mashaf Al Quran raksasa itu membutuhkan waktu selama kurang lebih satu tahun.

Baca juga: Gus Jazil ajak santri berani bercita-cita besar
Baca juga: Gus Jazil ajak kader muda NU kuasai teknologi informasi dan ilmu data

Selain Gus Jazil, peluncuran Mushaf Al Quran raksasa itu dihadiri Pengasuh Ponpes Modern Sunanul Muhtadi KH Sunan Hamli dan Dewan Pembina Ponpes Bu Nyai Chalimatus Sya’diyah yang juga dosen Institute Ilmu Al Quran (IIQ) Jakarta.
 
Berikutnya, pengurus pesantren Gus Muhammad Hilman Mufidi, Ketua Yayasan Sekolah Al Quran Sunanul Muhtadin Gus Mahbub Aufar, para santri, dan pengajar Ponpes Modern Sunanul Muhtadin. Dalam kesempatan itu, sejumlah santri membaca secara bergiliran Mushaf Al Quran raksasa tersebut dengan lantunan bacaan yang "tartil" dan merdu.
 
Gus Jazil menambahkan keberadaan Mushaf Al Quran raksasa itu diharapkan dapat mendorong para santri memiliki kebebasan jiwa dan kebesaran hati untuk selalu berpegang pada visi dan perilaku Al Quran.
 
”Saya selaku pendiri dan pembina Pondok Pesantren Sunanul Muhtadin memiliki dan menyimpan mushaf sebesar ini karena ingin agar para santri memiliki kebebasan jiwa dan kebesaran hati untuk selalu berpegang pada visi dan perilaku Al Quran,” kata dia.
 
Ia menyampaikan bahwa pihaknya akan melakukan pemeriksaan kembali terhadap harakat dalam mushaf itu.
 
"Nanti, akan kami 'tashih' (memeriksa kebenaran) kembali, barang kali ada titik atau harakat yang perlu disempurnakan,” ujar dia.

Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2023