Harga bawang putih di tingkat distributor yang tadinya mencapai Rp57 ribu per kilogram sudah turun menjadi Rp35 ribu per kilogram, kemudian turun lagi menjadi Rp20 ribu per kilogram.
"Ketika harga pembelian bawang putih turun menjadi Rp35 ribu lima hari lalu, stok bawang putih saya masih satu kuintal dari hasil pembelian dengan harga Rp57 ribu/kilogram," Sulikah, seorang pedagang bawang putih di Pasar Besar Bojonegoro, mengisahkan pada Kamis.
Hal serupa juga dialami Nunung, pedagang bawang partai besar di pasar yang sama. Ia mengaku memiliki stok bawang putih satu kuintal. Kata Nunung ia mendapatkan bawang putih itu seharga Rp35 ribu/kilogram dan sekarang sudah turun lagi menjadi Rp20 ribu/kilogram.
Baik Sulikah maupun Nunung mengaku terpaksa menjual ke konsumen dengan harga lebih rendah dari harga pembelian.
"Tapi semua itu sudah risiko pedagang," ujar Nunung.
Bahkan, Nunung mengatakan bahwa kerugian yang dialami tidak terlalu besar kalau melihat omzet penjualan bawang putihnya bisa mencapai satu ton setiap pekan.
"Ketika tinggi-tingginya harga bawang putih kebetulan saya tidak memiliki stok bawang putih, sebab di tingkat pemasok juga langka," jelas Nunung dibenarkan pedagang pracangan lainnya di pasar setempat Djuwarno.
"Ketika harga bawang putih di pasaran Rp60 ribu/kilogram kemudian turun menjadi Rp35 ribu/kilogram saya sama sekali tidak memiliki stok bawang putih," ucap Djuwarno.
Berbeda dengan yang dilakukan seorang pedagang pracangan di Pasar Banjarjo, Endang, yang mengaku terpaksa tidak berjualan bawang putih ketika harganya merangkak naik.
"Saya berhentik tidak berjualan bawang putih ketika harga pembelian mencapai Rp40 ribu/kilogram," ujar Endang.
Harga bawang putih di tingkat pengecer saat ini, di Pasar Banjarjo, Kecamatan Kota misalnya, berkisar Rp30 ribu per kilogram, sedangkan bawang merah Rp35 ribu hingga Rp45 ribu
Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013
