Karena marak pembangunan vila di pinggiran danau, orang yang memiliki lahan garapan itu tidak diizinkan mengalirkan air lewat vila
Denpasar (ANTARA) - Ketua Asosiasi Bawang Merah Kabupaten Bangli, Bali, Ketut Lama mengatakan petani di daerah itu membutuhkan sumur bor untuk mengatasi keterbatasan pasokan air.

“Supaya ada sumur bor di tengah lahan,” kata Ketut Lama di Bangli, Bali, Kamis.

Ia menyebutkan sumur bor dengan memanfaatkan air tanah itu dibutuhkan salah satunya petani di Desa Songan B, Kecamatan Kintamani, Bali.

Selama ini, pasokan air didapatkan dari Danau Batur yang berjarak sekitar empat kilometer dari desa tersebut.

Dengan menggunakan mesin pompa, air danau yang tersambung pipa itu kemudian dialirkan dan ditampung di bak penampungan untuk memenuhi kebutuhan petani salah satunya di Kelompok Tani Sejati Desa Songan B.

Air dari bak penampungan yang selesai dibangun pada September 2023 tersebut disambungkan dengan pipa untuk penyiraman secara merata menggunakan alat penyemprotan “sprinkle”.

Penggunaan alat penyemprotan dinilai membantu para petani di kelompok tani itu dalam hal tenaga dan memastikan tanah mendapat air secara merata.

Namun, lanjut dia, seiring makin banyak akomodasi pariwisata yang dibangun di kawasan Danau Batur, membuat pemasangan jaringan pipa terkendala.

“Karena marak pembangunan vila di pinggiran danau, orang yang memiliki lahan garapan itu tidak diizinkan mengalirkan air lewat vila,” katanya.

Ketut Lama mengungkapkan keterbatasan pasokan air itu membuat petani gagal panen karena tidak ada hujan sejak November 2023 hingga Januari 2024, dengan luas gagal panen diperkirakan mencapai setengah dari total luas tanam bawang merah di kabupaten itu.

Akibatnya, masa tanam dan panen menjadi mundur sehingga mempengaruhi pasokan bawang merah dan berdampak terhadap kenaikan harga.

Berdasarkan data yang dihimpun dalam Sistem Informasi Harga Pangan Startegis (SiGapura) Bali, harga bawang merah per kilogram mencapai rata-rata Rp47.126 atau naik Rp1.372 per kilogram dibandingkan pada Kamis (25/4) mencapai Rp45.754.

Apabila dirinci berdasarkan kabupaten, harga bawang merah di Jembrana mencapai kisaran paling tinggi yakni Rp53 ribu-Rp55 ribu per kilogram.

Berdasarkan data Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, Kabupaten Bangli merupakan sentra pertanian bawang merah dengan luas tanam mencapai 986 hektare, atau sekitar 86,34 persen dari total luas tanam di Pulau Dewata sebesar 1.142 hektare.

Sedangkan total produksi bawang merah di kabupaten itu mencapai 33.430 ton pada 2023.

Baca juga: Menyiasati defisit air untuk pertanian di Kaldera Gunung Batur Bali 
Baca juga: BI Bali: Daging ayam dan bawang merah berisiko picu inflasi di Juni
 

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024