Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan kenaikan harga bawang putih dan merah beberapa waktu lalu terjadi karena kondisi di lapangan luput dari perhatian pemerintah.

"Kita agak kecolongan soal bawang ini dan itu mengesalkan. Kekacauan harga ini memang kelemahan pemerintah yang tidak memperhatikan kondisi di lapangan, yaitu para importir-importir holtikultura," kata Hatta Rajasa di Gedung Kementerian Keuangan di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, keadaan tersebut akibat dari importir "abal-abal" yang melakukan kartel. Oleh karena itu, ada tiga hal yang akan dievaluasi pemerintah terkait melejitnya harga bawang.

Pertama, tata kelola pemerintahan yang baik, terutama menyangkut perizinan dan pemantauan ekspor impor komoditas.

"Memperhatikan dan memilih siapa importir yang memiliki kredibilitas," ujar dia.

Kedua, proses distribusi komoditas. Jika ada oknum importir nakal yang sengaja menumpuk komoditas dan menunggu hingga harganya naik baru didistribusikan, itu harus ditindak tegas.

"Ini tidak boleh terjadi lagi importir menstok barang. Perusahan yang diberi izin mengimpor barang harus segera mendistribusikan barang agar tidak terjadi kekacauan harga," katanya.

Ketiga, perlunya mengurangi ketergantungan terhadap impor karena ini akan selalu menyebabkan distorsi. Karena itu harus memperbanyak produksi dalam negeri.

Ia menambahkan, importir yang sengaja menstok barang perlu diberi sangsi yang berat, agar kekacauan harga ini tidak terjadi lagi.

"Bawang yang distok oleh importir abal-abal harus segera dimusnahkan, karena kalau dilelang tidak akan memberi efek jera kepada importir abal-abal. Jika dilelang importir abal-abal akan kembali melakukan kartel karena mereka masih memperoleh untung dari hasil lelang," ujarnya.

Menurut dia, peningkatan impor holtikultura tahun ini akan bergerak tajam, karena konsumsi Indonesia yang sangat tinggi, terutama menyangkut makanan dan minuman. Oleh karena itu, konsumsi negara perlu dijaga sebagai mesin pertumbuhan dan investasi.

Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013