Washington (ANTARA) - Menteri Transportasi Amerika Serikat Pete Buttigieg pada Kamis (20/7) menyatakan kementeriannya mengkhawatirkan perusahaan-perusahaan kendaraan swakemudi China yang beroperasi di pasar Amerika Serikat setelah sejumlah anggota DPR menyerukan pembatasan terhadap operasi perusahaan-perusahaan tersebut.

"Entah kita membahas perangkat keras atau piranti lunak, seperti kekhawatiran seputar telekomunikasi atau TikTok, ada kekhawatiran terhadap perusahaan-perusahaan teknologi transportasi," kata Buttigieg dalam wawancara dengan Reuters.

Buttigieg mengatakan Amerika Serikat mesti terlebih dahulu mengetahui siapa yang sebenarnya memiliki berbagai perusahaan yang memasok berbagai elemen sistem transportasi di Amerika Serikat.

Dalam surat tertanggal 17 Juli kepada Buttigieg dan Menteri Perdagangan Gina Raimondo, sebuah kelompok lintas partai yang terdiri dari empat anggota DPR meminta adanya penyelidikan tentang prevalensi teknologi AV (kendaraan swakemudi) China di Amerika Serikat dan bagaimana cara membatasinya.

"Teknologi yang digunakan oleh AV, LiDAR, RADAR, kamera, AI, dan sensor serta semikonduktor-semikonduktor canggih lainnya, semuanya dapat digunakan untuk mengumpulkan data rakyat dan infrastruktur Amerika Serikat yang bisa disebarkan ke China dan akhirnya kepada Partai Komunis China," tulis keempat anggota DPR itu.
Baca juga: Pony.ai lakukan uji kendaraan otomatis di AS dan China

Para anggota DPR ini sangat mengkhawatirkan pengujian kendaraan dan peralatan AV di Amerika Serikat.

Surat mereka itu mencantumkan data dari pihak-pihak regulasi California yang menunjukkan tujuh perusahaan China, termasuk Apollo yang dimiliki Baidu dan perusahaan rintisan robotaxi Pony.ai, tahun lalu menguji kendaraan swakemudi di negara bagian yang paling padat penduduknya itu.

Industri kendaraan swakemudi di AS terlambat memenuhi janji mengomersialkan produk mobil bisa berjalan tanpa dikemudikan oleh manusia itu.

Banyak perusahaan AV memangkas anggaran dan tenaga kerja, bahkan beberapa perusahaan seperti Argo AI yang didanai Ford dan Volkswagen, menutup toko.

Para pemain utama masih berusaha berkembang, termasuk Cruise milik General Motors, Waymo yang berinduk kepada Alphabet dan Zoox dari Amazon.

Baca juga: Mobil otomatis Uber tewaskan pejalan kaki di Arizona, AS
Baca juga: China luncurkan panduan untuk peta dasar kendaraan pintar
Baca juga: Korsel ingin kembangkan mobil sepenuhnya otomatis pada 2027


Sumber: Reuters
 

Penerjemah: Jafar M Sidik
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023