Itu adalah bagian dari kami untuk menunjukkan best practices bagaimana kendaraan otonom bisa dipakai lebih konkret
Cibinong (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sedang mengembangkan kendaraan otonom yang bisa berjalan sendiri, memiliki kemampuan memahami lingkungan sekitarnya, dan menavigasi "dirinya sendiri" tanpa campur tangan manusia.
 
Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan inovasi teknologi kendaraan listrik otonom bisa memudahkan aktivitas manusia.
 
"Kami fokus pada kendaraan listrik otonom untuk area tertutup, seperti bandara dan kebun raya," ujarnya saat ditemui usai menghadiri pameran riset dan inovasi InaRI Expo 2023 di Gedung ICC, Cibinong, Jawa Barat, Rabu.

Baca juga: BRIN pamerkan produk riset, dari pengharum hingga helm di InaRI Expo
 
Kendaraan otonom memiliki lima bagian yang saling bekerja sama, sehingga dapat berjalan secara baik, yakni locallization untuk menentukan lokasi, planning untuk mengetahui manuver, persepsi untuk mengetahui kondisi sekitar, dan kontrol kendaraan untuk merealisasikan trajectory, dan sistem manajemen untuk memantau.
 
Handoko menuturkan pihaknya telah mengembangkan kendaraan otonom level IV yang bisa melakukan semua kegiatan berkendara, sehingga pengemudi dapat mengabaikan perjalanan dan melakukan kegiatan lain.
 
"Sekarang sedang negosiasi dengan mitra. Akhir tahun ini lisensi," paparnya.
 
Setelah mendapatkan mitra dan lisensi, BRIN menerapkan aturan terhadap semua mobil tidak boleh masuk ke kawasan perkantoran BRIN, salah satunya Kawasan Sains Terpadu (KST) Soekarno di Cibinong, Jawa Barat.
 
Semua mobil harus parkir di luar kawasan, lalu orang naik kendaraan listrik otonom ke lokasi yang hendak dituju.
 
"Itu adalah bagian dari kami untuk menunjukkan best practices bagaimana kendaraan otonom bisa dipakai lebih konkret," kata Handoko.

Baca juga: Volvo berencana tambah model kendaraan listrik baru di Korea Selatan
 
Di InaRI Expo 2023, kendaraan listrik otonom yang dipamerkan adalah single-passenger electric autonomous transporter (seater). Kendaraan mobilitas perorangan itu dikembangkan di BRIN mulai tahun 2023.
 
Kendaraan listrik otonom seater dengan harga sekitar Rp20 juta per unit tersebut didesain sebagai alat transportasi mikro satu penumpang yang bisa beroperasi di lingkungan terbatas dan terkendali.
 
Kendaraan itu memiliki mesin penggerak elektrik, berat kurang dari 50 kilogram, dimensi 120 x 75 x 110 sentimeter, kecepatan maksimum 1,5 meter per detik, jarak tempuh maksimum 10 kilometer, dan durasi maksimum operasi selama dua jam.
 
Acara InaRI Expo 2023 diintegrasikan dengan pameran Indonesia Electric Motor Show (IEMS) yang memamerkan kecanggihan dan teknologi dari kendaraan listrik.
 
Ketua Pelaksana IEMS 2023 Irwan Rahman mengatakan IEMS 2023 merupakan bentuk dukungan bersama dari BRIN, perusahaan, pemangku kepentingan, serta produsen kendaraan listrik dan komponennya untuk mendorong perkembangan dan inovasi tentang kendaraan listrik di Indonesia.
 
"Kegiatan ini juga menjadi wadah bagi para pelaku industri kendaraan listrik dan komponennya untuk mensosialisasikan kepada masyarakat luas tentang inovasi dan teknologi kendaraan listrik dan memberikan dampak positif bagi masyarakat dan negara," pungkas Irwan.

Baca juga: Peneliti sebut Indonesia pemegang kunci industri kendaraan listrik

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2023