Tokyo (ANTARA) - Pemerintah Jepang menaikkan proyeksi inflasi konsumen untuk tahun fiskal 2023 menjadi 2,6 persen dari proyeksi sebelumnya, yakni 1,7 persen, demikian dilaporkan media lokal pada Kamis (20/7).

Proyeksi tersebut diperbarui untuk periode fiskal mulai April 2023 hingga Maret 2024, menentukan target yang berada jauh di atas target yang ditetapkan oleh bank sentral Jepang, Bank of Japan (BOJ), menurut laporan kantor berita nasional Kyodo, mengutip Kantor Kabinet Jepang.

Pemerintah Jepang memperkirakan bahwa harga konsumen, yang meliputi energi dan komoditas pangan bergejolak (volatile food), akan naik 1,7 persen pada tahun fiskal 2023. Sementara itu, harga diperkirakan akan naik 1,9 persen pada tahun fiskal 2024.

Prakiraan yang direvisi tersebut dikemukakan dalam pertemuan Dewan Kebijakan Ekonomi dan Fiskal pada Kamis saat para anggotanya membahas kerangka anggaran untuk tahun fiskal berikutnya, menurut Kyodo.

BOJ dijadwalkan memperbarui proyeksi ekonomi dan harga dalam pertemuan kebijakan yang akan digelar selama dua hari pekan depan.

Pada hari yang sama, proyeksi ekonomi untuk tahun fiskal 2023 telah diturunkan oleh pemerintah Jepang di tengah melambatnya pertumbuhan ekspor. Pemerintah memprediksi bahwa Produk Domestik Bruto (PDB) riil Jepang akan tumbuh 1,3 persen, berbeda dengan proyeksi sebelumnya pada Januari lalu, yakni 1,5 persen, menurut Kyodo.

Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2023