Moskow (ANTARA) - Rusia tidak mengesampingkan langkah membatasi kuota ekspor produk minyak demi menstabilkan harga bensin, kata Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak pada Jumat seperti dilaporkan kantor berita RIA.

Menurut RIA, bensin di tingkat grosir sudah mencapai titik tertinggi sepanjang masa di negara itu.

"Pada prinsipnya langkah itu sedang dipertimbangkan. Tetapi ada usulan lain juga. Kita perlu mempertimbangkan pro dan kontra," jawab dia saat ditanya kemungkinan menerapkan kuota ekspor produk minyak.

Dia menambahkan bahwa beberapa kilang sudah menunda perawatan terjadwal sampai hari berikutnya demi memenuhi permintaan bensin yang membesar.

Penambahan tingkat produksi di kilang-kilang dapat memfasilitasi janji Rusia dalam memangkas ekspor minyak mentah sebesar 500.000 barel per hari pada Agustus, untuk menopang pasar minyak global.
Baca juga: Rusia akan pangkas pasokan minyak ke Eropa

Harga rata-rata bensin di Saint-Petersburg International Mercantile Exchange (SPIMEX) naik sebesar 1,8 persen pada Rabu menjadi 62.653 rubel (Rp 10,4 juta) per ton.

Harga itu adalah level tertinggi baru sepanjang masa.

Harga BBM eceran selama ini relatif stabil karena dikelola oleh negara.

Baca juga: Rusia berhasil alihkan ekspor minyak dari Eropa ke negara bersahabat
Baca juga: Harga minyaknya dibatasi Barat, Rusia balas dengan larangan ekspor


Sumber: Reuters
 

Penerjemah: Jafar M Sidik
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023