Trenggalek, Jatim (ANTARA) - Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin pada Jumat mengajak jajaran pejabat pemerintah daerah untuk mengecek kelayakan sejumlah fasilitas umum bagi difabel.

Seusai acara bincang-bincang mengenai pembangunan daerah di Pendopo Kabupaten Trenggalek, Provinsi Jawa Timur, Bupati bersama sejumlah pejabat pemerintah daerah membawa kursi roda dan kereta dorong untuk mengecek akses menuju ke beberapa fasilitas umum, termasuk pasar, masjid, dan sekolah.

Dengan menggunakan kursi roda dan kereta dorong, para pejabat mengecek kondisi jalan, tempat penyeberangan, hingga blok-blok pemandu untuk tunanetra.

"Pemeriksaan bersama ini kami lakukan agar para pejabat bisa merasakan pengalaman sebagai pengguna fasilitas umum," kata Bupati.

Lewat kegiatan itu, Bupati menginginkan para pejabat organisasi perangkat daerah bisa mengevaluasi pembangunan fasilitas umum dan mengecek langsung apakah fasilitas yang sudah dibangun ramah bagi difabel.

"Kemudian untuk mengenali masalah, apakah ada kekurangan atau tidak dan kondisinya seperti apa," kata Arifin.

"Dengan merasakan sendiri, diharapkan mereka menjadi tahu kondisi dan kebutuhan yang diperlukan saat ini. Dengan begitu masyarakat dapat benar-benar bisa merasakan manfaat pembangunan," ia menambahkan.

Bupati mengatakan bahwa ada beberapa fasilitas umum yang perlu diperbaiki akses serta perawatannya.

"Kita mengecek fasilitas publik yang mungkin perlu pembenahan. Seperti trotoar harus ada bidang miring, makanya teman-teman kita minta bisa merasakan pengalaman atau pengalaman sebagai pengguna," katanya.

"Kemudian pergi ke sekolah, ke masjid dan fasilitas umum lainnya. Kita bisa membangun namun kemudian perawatannya kita tidak menganggarkan," kata dia.

Bupati juga mengemukakan perlunya peningkatan sosialisasi mengenai fungsi fasilitas-fasilitas umum yang telah dibangun oleh pemerintah kepada masyarakat.

"Kadang fasilitas umum yang kita bangun sudah tidak berfungsi. Kita punya water-water tapping. Orang bisa langsung bisa minum air di taman-taman kita, tapi karena tidak ada sosialisasi, orang tidak ngerti apa itu fungsinya dan akhirnya belum termanfaatkan dengan baik," ia menjelaskan.

"Selain itu, ini juga edukasi kepada masyarakat untuk sama-sama menjaga," kata Bupati.
​​​​​​​
Baca juga:
Anggota DPR sebut fasilitas umum ramah difabel masih minim
Pasar tradisional di Solo yang mengakomodasi difabel

 

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2023