Jakarta (ANTARA) -
Tunggal putri Indonesia U-15 Miftaqul Putri Ayudis melaju ke semifinal turnamen Yonex Sunrise Pembangunan Jaya Raya Junior International Grand Prix 2023 setelah mengalahkan kompatriotnya Rhesti Fuji Ardina dengan skor 21-23, 21-11, 21-17 di GOR PB Jaya Raya Bintaro, Tangerang Selatan, Jumat.
 
Unggulan keenam binaan Jaya Raya ini harus mengeluarkan tenaga ekstra dalam laga tersebut, khususnya pada gim pertama. Sebab, kata Miftaqul, pada pertandingan kali ini dia dan lawannya mengetahui kelebihan dan kekurangan masing-masing, mengingat pada sektor ganda mereka berpasangan.
 
"Saya tidak fokus sehingga sering melakukan kesalahan sendiri. Kemudian, saya lebih percaya diri karena Rhesti adalah pasangan bermain ganda saya. Jadi kurang lebih tahu permainannya," kata Miftaqul dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.
 
Untuk pertandingan selanjutnya, Miftaqul bakal menghadapi Phattharin Aiamvareesrisakul dari Thailand yang mengalahkan pemain Indonesia Aulina Cheryl Gloria dengan skor 21-13, 21-10.
 
"Sebelumnya saya memang belum pernah ketemu lawan asal Thailand tersebut, tapi saya sudah tahu sedikit pola permainannya. Dia punya postur tubuh besar, daya pukulnya kencang. Jadi saya akan fokus pada defense lebih kuat lagi," ujar Miftaqul.

Baca juga: Atlet pelatnas beri dukungan di Junior International Grand Prix 2023
 
Sementara itu dari kategori U-17 tunggal putri Sheila Lidia menang mudah atas tunggal putri Thailand, Yataweemin Ketklieng 21-13, 21-13.
 
"Set awal masih meraba permainan lawan dan berusaha memberikan berikan tekanan. Saya sudah bisa membaca permainan lawan karena pernah melihat penampilannya. Dia juga sedang cedera jadi lebih mudah mendikte permainannya," kata Sheila.
 
Sementara itu dari tunggal putra U-17 binaan Jaya Raya, Mohamad Rafly sempat mendapat tekanan sebelum menang atas pebulu tangkis Indonesia lainnya, Yarits Al Kaaf 21-18, 21-13.

"Tadi ada sedikit tegang juga, karena baru pertama kali ketemu lawan tapi berusaha untuk tidak terburu-buru. Setelah beberapa pukulan yang panjang, lawan tampaknya mulai kelelahan dan membuat kesalahan sendiri," kata Rafl.
 
Pada semifinal, Rafly bakal menghadapi unggulan sembilan Denis Azzarya yang sebelumnya menang atas unggulan 14 Yusack Christian 21-14, 21-12. Dia mengatakan sudah tahu pola permainan lawannya karena sering bermain bersama.
 
"Persiapan kali ini lebih baik, dan saya berharap bisa bermain maksimal dan memenangkan pertandingan. Pola permainan lawan besok sudah kurang lebih saya tahu juga karena sering bermain bersama. Jadi saya sudah mengenal cara bermainnya," ujarnya.

Baca juga: Susy Susanti dan Alan dukung penuh penyelenggaraan turnamen usia muda
 
Sementara itu, mantan pebulu tangkis nasional Jeffer Rosobin menilai turnamen bulu tangkis Yonex Sunrise Pembangunan Jaya Raya Junior International Grand Prix 2023 lebih ramai dengan peserta yang kompetitif, sehingga menambah kualitas turnamen.
 
"Untuk turnamen junior kali ini, saya pikir cukup ramai, terdapat wakil dari Jepang, Taiwan, dan Thailand yang kompetitif dan menarik. Kompetisi ini memiliki nilai poin junior yang tinggi, sehingga pemain dari negara-negara tersebut memiliki kualitas yang baik dan menarik untuk diikuti," kata Jeffer.
 
Senada, mantan pemain pebulu tangkis nasional yang kini berprofesi sebagai pelatih Hendra Apriadi Gunawan mengatakan dengan adanya turnamen junior internasional bisa menjadi barometer pembinaan pebulu tangkis muda di Tanah Air.
 
"Ajang internasional seperti ini minimal memberikan ukuran untuk mengetahui bagaimana kekuatan pemain dari negara lain dan perkembangan atlet muda Indonesia. Sebaiknya kejuaraan internasional semacam ini lebih banyak lagi diadakan," kata Hendra yang merupakan pebulu tangkis spesialis ganda putra bersama Alvent Yulianto ini.
 
"Pasti bisa melihat potensi calon-calon pengganti di level junior yang tentunya sangat menarik. Atlet muda perlu fokus pada disiplin dan karakter yang kuat, serta semangat untuk menghadapi latihan dengan tekad menjadi pemain yang besar," kata Hendra.

Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2023