Jakarta (ANTARA) -
Penyedia layanan keamanan siber ITSEC Asia menggelar rangkaian proses Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) supaya perusahaan tersebut menjadi perusahaan publik yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).
 
Menurut siaran resmi yang diterima Jumat (21/7) kisaran harga saham untuk IPO ditetapkan di rentang Rp100 sampai Rp110 per saham. ITSEC Asia menargetkan dapat menghimpun dana sebanyak-banyaknya Rp110.960.828.000atau setara dengan 15,64 persen dari total modal ditempatkan.

Dana hasil IPO setelah dikurangi biaya emisi efek rencananya akan digunakan ITSEC Asia untuk modal kerja, perluasan tim keamanan siber, riset dan pengembangan, pengembangan produk, peningkatan alat teknologi dan berbagai rencana taktis untuk mendorong pertumbuhan pendapatan di masa depan.

ITSEC Asia mencatat peningkatan pendapatan bersih sebesar 154 persen dari periode satu tahun 2020 dibanding dengan periode satu tahun 2022. Pada 2021, pendapatan mereka tumbuh sebesar 60,93 persen dari periode yang sama tahun 2020, dan pada 2022 tumbuh sebesar 58,07 persen dari periode yang sama tahun 2021.

Total pendapatan bersih diperoleh dari laporan konsolidasi perusahaan yang beroperasi di tiga negara yaitu Indonesia, Singapura, dan Australia.

ITSEC Asia saat ini telah mengantongi surat pra-efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dengan masa penawaran awal bagi calon investor sejak tanggal 14 – 21 Juli 2023.

Baca juga: ITSEC Cyber Security Summit wadah kuatkan ekosistem keamanan siber

Baca juga: Segera IPO, Erajaya Active Lifestyle mematok harga awal Rp370-Rp410

Baca juga: BEI jemput bola tingkatkan minat perusahaan ikut IPO

Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2023