Beijing (ANTARA) - China menambahkan 6,78 juta lapangan pekerjaan baru ke pasar tenaga kerja di wilayah perkotaan pada paruh pertama (H1) 2023, mencapai 57 persen dari target lapangan pekerjaan tahunan, menurut data yang dirilis pada Jumat (21/7) oleh Kementerian Sumber Daya Manusia dan Jaminan Sosial China.

Pada Juni 2023, tingkat pengangguran perkotaan yang disurvei mencapai 5,2 persen, ungkap data tersebut. China menargetkan untuk menambahkan 12 juta lapangan pekerjaan di wilayah perkotaan tahun ini dan mempertahankan tingkat pengangguran perkotaan yang disurvei di kisaran 5,5 persen.

Menurut pernyataan kementerian tersebut di situs webnya setelah konferensi pers, pemerintah China meningkatkan berbagai upaya untuk memprioritaskan ketenagakerjaan pada H1 2023 dengan langkah-langkah konkret.

Misalnya, pemerintah menyubsidi perusahaan dengan pendanaan hingga mencapai 52,8 miliar yuan (1 yuan = Rp2.085) atau sekitar 7,4 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp14.991) pada H1 2023 untuk mendorong perusahaan-perusahaan menyediakan lowongan pekerjaan, ungkap pernyataan itu.

Diungkapkan bahwa pemerintah juga sepenuhnya mempromosikan ketenagakerjaan bagi kaum muda, seperti lulusan perguruan tinggi, melalui berbagai rencana aksi dan inisiatif pelatihan.

Pemerintah China terus mendorong perusahaan-perusahaan untuk menyediakan 1 juta peluang magang bagi kaum muda pengangguran tahun ini. Hingga akhir Juni 2023, 683.000 posisi magang telah dibuka, dan 519.000 orang telah mengikuti program magang.

Negara tersebut juga memprioritaskan pelatihan keterampilan vokasional skala besar yang menyasar kaum muda, terutama lulusan perguruan tinggi, sebut pernyataan itu. Pada H1 2023, lebih dari 7,7 juta kupon pelatihan vokasional, yang digunakan peserta pelatihan untuk mengakses kursus pelatihan gratis, diterbitkan oleh pemerintah.

Pihak kementerian mengatakan mereka akan terus mempromosikan ketenagakerjaan bagi mahasiswa di tahap kerja mereka selanjutnya.

Pewarta: Xinhua
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023