Semarang (ANTARA) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga mengatakan model promosi kesehatan jiwa berbasis posyandu akan memperkuat keberadaan pos pelayanan sebagai ujung tombak untuk mencetak anak-anak berkualitas.

"Hampir lima dasawarsa memang posyandu ini merupakan ujung tombak untuk bisa melahirkan anak-anak yang berkualitas," kata Bintang Puspayoga dalam acara bertajuk "Sosialisasi Model Promosi Kesehatan Jiwa Berbasis Posyandu dan Tim Pendamping Keluarga" di Day Care Rumah Pelita, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu.

Bintang Puspayoga mengatakan dengan adanya pendampingan kesehatan jiwa di posyandu, kualitas kesehatan anak yang dihasilkan tidak hanya secara fisik saja, namun juga secara mental.

"Berkualitas tidak saja dari fisik saja, sehingga menjadi penting pendampingan dari sisi mental, kejiwaan," katanya.

Baca juga: Pembukaan Forum Anak Nasional, Menteri PPPA soroti isu perkawinan anak

Baca juga: Menteri PPPA: Orang tua sebagai pendamping anak harus melek digital


Bintang Puspayoga mengatakan pentingnya dilakukan pendampingan kesehatan jiwa untuk ibu hamil dan ibu menyusui.

"Pendampingan kejiwaan, pendampingan mental itu tidak hanya untuk anak-anaknya, bagi ibu ini akan menjadi penting," kata Bintang Puspayoga.

Dalam kesempatan tersebut, KemenPPPA juga menyampaikan apresiasi kepada Wanita Indonesia Keren (WIK) yang telah menginisiasi model promosi kesehatan jiwa berbasis posyandu dan pendamping keluarga ini.

Bintang Puspayoga menyebut ide pendampingan kesehatan jiwa berbasis posyandu dan pendamping keluarga merupakan ide yang sangat brilian.

Ia juga mendorong agar sosialisasi model promosi kesehatan jiwa berbasis posyandu dan pendamping keluarga bisa lebih masif lagi.

"Sehingga kita bisa melahirkan anak-anak yang berkualitas, tidak hanya sehat secara fisik saja tapi juga sehat mental, spiritual," katanya.

Promosi kesehatan jiwa di posyandu ini melengkapi sistem posyandu dan program pendamping keluarga yang telah ada dan berhasil di Indonesia.

Sementara Ketua Wanita Indonesia Keren Maria Ekowati mengatakan sosialisasi posyandu yang ramah kesehatan jiwa menjadi penting karena kesehatan jiwa hingga saat ini masih belum diperhatikan dengan baik.

Maria Ekowati mengatakan Rumah Pelita yang memiliki pelayanan kesehatan yang terintegrasi, mulai dari layanan kesehatan fisik, gizi, hingga psikologis menjadi percontohan.

"Rumah Pelita menjadi contoh yang bisa diduplikasi di kota-kota lain," kata Maria Ekowati.

Pihaknya memfokuskan model promosi kesehatan jiwa berbasis posyandu karena posyandu merupakan pos pelayanan terpadu yang sudah stabil sejak 1984 hingga sekarang masih dipercaya dan diandalkan oleh ibu-ibu di daerah dan perkotaan.

"Bagaimana mereka mendapat informasi tentang kesehatan atau perkembangan anak, posyandu masih dipercaya," katanya.

Baca juga: Menteri Bintang: Butuh sinergi banyak pihak dalam pemenuhan hak anak

Baca juga: Pemimpin perempuan diajak atasi permasalahan perempuan dan anak

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023