Makassar (ANTARA News) - Ketika ribuan siswa lulusan SMU di Makassar berbondong-bondong mendatangi loket pendaftaran mahasiswa baru di berbagai perguruan tinggi, sebanyak 453 siswa SMA Negeri 1 Sungguminasa, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, justeru kembali ke ruang kelas mereka untuk mengikuti Ujian Nasional (UN) ulangan, Kamis. Ujian ulangan tersebut berlangsung di bawah pengawasan ketat 46 orang guru dari luar SMA itu dan dipantau langsung oleh Ketua Dewan Standarisasi Pendidikan Nasional (DSPN) Depdiknas Prof Dr. Dja`ali serta Bupati Maros Ichsan Yasin Limpo dan pejabat Diknas kabupaten setempat. Belasan polisi juga terlihat berada di lingkungan sekolah tersebut saat ujian berlangsung. Kepsek SMA Negeri 1 Sungguminasa, Drs H Abdul Basir Hakim kepada ANTARA News enggan menjelaskan kesalahan apa yang terjadi di sekolah tersebut sehingga Depdiknas memutuskan mengulang UN di sekolah unggulan ini. "Semua masalah sudah ditangani Bawasda. Bapak bisa tanya ke sana. Saya dan beberapa guru juga sudah diperiksa. Yang jelas, sekolah tidak buat kesalahan apa-apa, semua itu hanya dugaan saja," ujarnya. Menurut dia, UN ulangan ini akan berlangsung selama dua hari untuk tiga mata pelajaran. Pada hari pertama, semua siswa mengikuti ujian mata pelajaran Bahasa Indonesia, sedangkan besok (Jumat), siswa jurusan IPA akan mengikuti ujian matematika, siswa jurusan IPS untuk pelajaran Ekonomi dan jurusan Bahasa untuk mata pelajaran Bahasa Jerman. "Sebelum UN ulangan ini digelar, para siswa telah dipanggil untuk mendapat bimbingan singkat, dan alhamdulillah, semua siswa hadir pada UN ulangan ini," ujar Basir. Hasil UN akan diumumkan pada hari Senin 26 Juni 2006 sehingga tidak akan menghambat siswa yang lulus untuk mendaftarkan diri mengikuti seleksi penerimaan mahasiswa baru (SPMB) pada perguruan tinggi yang dipilihnya, sebab pendaftaran SPMB baru akan berakhir 30 Juni 2006. Bupati Gowa Ichsan Yasin Limpo usai meninjau UN ulangan itu mengatakan bahwa UN ulangan ini telah menodai dan merusak citra pendidikan di Gowa. UN ulangan ini akan membangun opini buruk di masyarakat tentang pendidikan di Gowa yang selama ini kita bangun dengan susah payah, ujarnya. Karena itu, kasus yang dituduhkan terhadap oknum-oknum guru di sekolah itu akan diusut tuntas, dan yang terbukti bersalah akan ditindak tegas. Kasus yang dituduhkan terhadap sekolah itu, kata Ichsan, adalah tindakan oknum tertentu di sekolah yang mengubah lembar jawaban siswa untuk membantu kelulusan para siswa. "Kasus ini sudah diinvestigasi kepolisian dan Dinas Diknas Gowa dan hasilnya sudah ada. Namun agar hasilnya lebih obyektif, saya juga meminta agar Badan Pengawasan Daerah (Bawasda) memeriksanya," ujarnya dengan menyatakan akan menindak tegas pihak-pihak yang bersalah. Sementara itu, Faisal Asri, seorang siswa peserta UN usai mengikuti ujian mengaku tidak keberatan dengan pengulangan UN itu namun khawatir tidak lulus karena ternyata soal-soalnya lebih sulit dari soal yang diberikan pada ujian yang lalu.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006