Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Partai Beringin Karya (Berkarya) Mayjen TNI (Pur.) Muchdi Purwoprandjono menyatakan dukungan kepada bakal calon presiden Partai Gerindra Prabowo Subianto pada Pemilu 2024.

"Saya cukup dekat dengan Prabowo. Saya kenal sejak tahun 1976, dulu sama-sama di Kopassus saat operasi Timor Timur," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu.

Ia mengatakan persahabatan terus berlanjut, pada tahun 1986 sama-sama mengikuti pendidikan di Sekolah Staf dan Komando TNI Angkatan Darat (Seskoad).

"Setelah itu saya ditugaskan di Papua, sedangkan Pak Prabowo tetap bertugas di Kopassus," ujarnya.

Hal itu disampaikan Muchdi PR saat berdiskusi dengan wartawan didampingi Ketua Relawan Prabowo Herry Tousa di Kantor ProDem, Jakarta.

Kemudian pada tahun 2007 bersama Prabowo Subianto, kata dia, mereka mendirikan Partai Gerindra dan pernah menjadi wakil ketua umum partai itu.

Baca juga: Muchdi tunjuk Fauzan Rachmansyah sebagai Sekjen Partai Berkarya
Baca juga: Peneliti LSJ nilai Prabowo sosok kompeten jadi presiden


"Pada tahun 2007-2009 saya menjadi Ketua Bappilu Gerindra bersama Fadli Zon juga ada Sufmi Dasco Ahmad. Saya jugalah yang memprakarsai terbentuknya Koalisi Pilpres 2009 Mega-Pro (Megawati dan Prabowo)," ungkapnya.

Muchdi PR mengaku dukungan ini tidak hanya atas nama pribadi, tetapi juga dari partainya walaupun Berkarya tidak masuk dalam partai yang ada di Parlemen.

"Saya sudah mendapatkan mandat dari Partai Berkarya untuk menentukan siapa capres yang akan didukung dalam Pilpres 2024. Dengan perolehan suara 2,09 persen pada Pemilu 2019 atau sekitar 3 jutaan pemilih, saya yakin dukungan Berkarya ini akan sangat berarti," tegasnya.

Berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan dimulai pada 19 Oktober sampai dengan 25 November 2023.

Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu), pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.

Saat ini, terdapat 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI. Bisa juga, pasangan calon diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara.

Pewarta: Fauzi
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2023