... pelaku dan korban dibunuh, supaya motif dan jaringan besar tidak terbongkar... "
Sleman, Yogyakarta (ANTARA News) - Insiden penembakan empat tersangka pembunuh anggota Grup 2 Kopassus TNI AD Kandang Menjangan, atas nama Sersan Satu Santosa, tewas di Lembaga Pemasyarakatan, Cebongan, Kabupaten Sleman. "Ada kemungkinan untuk menghilangkan jejak konflik interpersonal dan antar korps," kata ahli kriminologi, Erlangga Masdiana.

"Ada kemungkinan menghapus jejak atau jaringan kelompok tertentu, sehingga pelaku dan korban dibunuh, supaya motif dan jaringan besar tidak terbongkar," kata Masdiana, di Yogyakarta, Sabtu.

Ia menilai ada indikasi insiden itu juga dipengaruhi spirit korps yang mendorong tindakan-tindakan kekerasan. Contoh nyata begitu keras semangat solidaritas dan kebanggaan terhadap korps yakni kejadian di Sumatera Selatan, beberapa pekan lalu.

"Solusi dari kejadian ini, adanya transparasi penanganan kasus dari proses penyelidikan, supaya tidak terjadi kecuriagaan antar korps. Setelah diusut secara tuntas, dilakukan rekonsiliasi sampai tingkat bawah," katanya.

Sebelumnya, diperkirakan pelaku yang masuk ke LP Cebongan berjumlah sekitar 17 orang.

Adapun empat tersangka yang tewas ditembak segerombolan orang tersebut sebelumnya terlibat dalam pembunuhan Sertu Santoso, anggota Grup 2 Kopassus TNI AD Surakarta, di Hugo's Cafe, Selasa lalu (19/3). (*)

Pewarta: Sutarmi
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013