Jakarta (ANTARA) -
Temuan survei NEW INDONESIA Research and Consulting menunjukkan elektabilitas Prabowo Subianto unggul dari nama bakal calon presiden (capres) lainnya dengan raihan angka mencapai 26,5 persen.
 
Ganjar Pranowo cenderung menyusul di posisi kedua dengan angka 23,6 persen. Kemudian, Anies Baswedan berada pada posisi ketiga dengan elektabilitas 13,3 persen.
 
“Elektabilitas Prabowo terus melesat dan unggul, sementara Ganjar cenderung stagnan dan Anies jeblok,” ucap Direktur Eksekutif NEW INDONESIA Research and Consulting Andreas Nuryono dalam keterangan diterima di Jakarta, Senin.
 
Andreas mengatakan elektabilitas Prabowo mengalami peningkatan di tengah melandainya elektabilitas Ganjar. Dia menilai arah dukungan Presiden Joko Widodo tampak bergerak menuju Prabowo.
 
“Jokowi ingin memastikan capres yang bisa menjamin keberlanjutan program dan menang pilpres,” kata Andreas.
 
Andreas menyebut terdapat migrasi suara di kalangan pemilih. Hal itu karena peningkatan elektabilitas Prabowo disertai menurunnya elektabilitas Anies.
 
“Prabowo yang pernah satu kubu dengan Anies menjadi opsi terbaik di tengah ketidakpastian nasib Anies bakal nyapres atau tidak,” ucap dia.

Baca juga: Peneliti LSJ nilai elektabilitas Prabowo menguat karena negarawan
Baca juga: Pengamat: Publik dukung Prabowo karena figur pemimpin bebas intervensi
 
Survei NEW INDONESIA mengulik simulasi dua nama, yakni antara Prabowo dan Ganjar. Hasilnya, Prabowo meraih elektabilitas 49,5 persen, sementara Ganjar 36,6 persen, dan 13,9 persen lainnya menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab.
 
“Prabowo mengungguli Ganjar dalam simulasi dua nama bakal calon presiden,” kata dia.
 
Menurut Andreas, dalam simulasi dua nama ini Prabowo banyak mendapat limpahan pendukung dari Anies Baswedan.
 
“Sebagian besar pemilih Anies mungkin akan bermigrasi ke Prabowo, mengingat basis pendukung Prabowo banyak beririsan dengan Anies, dilatari oleh kedekatan kedua tokoh ketika sama-sama beroposisi terhadap pemerintahan Jokowi,” kata dia.
 
Di luar nama-nama tersebut, sejumlah nama lain seperti Ridwan Kamil (5,0 persen) dan Agus Harimurti Yudhoyono (4,7 persen) masih merajai bursa capres. Berikutnya, Puan Maharani (4,2 persen), Sandiaga Uno (3,8 persen), dan Erick Thohir (3,3 persen).
 
Kemudian, Khofifah Indar Parawansa (2,3 persen), Airlangga Hartarto (1,7 persen), Mahfud MD (1,3 persen), Yenny Wahid (1,1 persen), dan Gibran Rakabuming Raka (1,0 persen).
 
Andreas menjelaskan sejumlah nama tersebut diprediksi bakal bertarung memperebutkan tiket calon wakil presiden (cawapres).
 
“Sandi misalnya didorong PPP (Partai Persatuan Pembangunan) untuk berpasangan dengan Ganjar, sedangkan PAN (Partai Amanat Nasional) mengusulkan Erick kepada Prabowo,” ujarnya.
 
Survei NEW INDONESIA Research and Consulting dilakukan pada 5-12 Juli 2023 terhadap 1.200 orang mewakili seluruh provinsi. Metode survei adalah multistage random sampling, dengan margin of error ±2,89 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Penerjemah: Fath Putra Mulya
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2023