Jika petani hanya menanam nilainya tidak banyak. Namun, jika dari pengemasan dan penjualan harus baik sehingga bisa "menjual" agar profit bisa kembali ke petani
Kediri (ANTARA) - Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak mengungkapkan bahwa salah satu upaya mengentaskan kemiskinan ekstrem di provinsi itu, yakni dengan menumbuhkan koperasi  di unit desa bagi para petani.

"Jenis koperasi paling banyak di Jawa Timur adalah koperasi para petani. Kita tahu bahwa di daerah yang dominan pertanian, di situ angka kemiskinan tinggi. Sehingga petani harus bisa mendorong nilai tambah melalui koperasi sebagai wadah," kata Wagub Emil saat menghadiri kegiatan Gebyar Acara Puncak Hari Koperasi Indonesia ke-76 Jawa Timur 2023 di Blitar, Senin.

Menurut dia, jika petani hanya menanam nilainya tidak banyak. Namun, jika dari pengemasan dan penjualan harus baik sehingga bisa "menjual" agar profit bisa kembali ke petani.

Baca juga: KSP imbau perkuat koordinasi lintas lembaga demi intervensi kemiskinan

Pihaknya berharap, Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) ikut memberikan pelatihan para petani agar dapat memberikan nilai tambah pada produk yang dihasilkan melalui koperasi yang dibentuk. Sehingga, keuntungan yang didapat dari dan untuk para petani.

"Jadi yang memiliki unit usaha bukan orang lain, tapi petani langsung. Sehingga ini bisa membantu kami di Pemprov Jatim untuk mengentaskan kemiskinan," kata dia.

Ia menambahkan, jumlah petani di daerah tersebut saat ini mencakup sepertiga dari angkatan kerja.  Oleh karena itu, pihaknya terus mendukung pertumbuhan koperasi petani di Jatim.

Mantan Bupati Trenggalek tersebut juga tak memungkiri, jika terdapat beberapa evaluasi utamanya untuk memaksimalkan koperasi sebagai salah satu cara mengentaskan kemiskinan di Jatim.

Baca juga: Khofifah sebut program pengentasan kemiskinan di Jatim efektif

Menurutnya, masih terdapat banyak kendala yang ditemukan pada koperasi-koperasi yang ada di tiap unit. Salah satunya masih banyaknya masyarakat yang ingin mengelola usahanya secara individu.

"Inilah tugas dari pemerintah dan Dekopin untuk mengumpulkan para petani agar membuat di hilirnya sendiri. Biasanya hasil pertanian yang mengumpulkan para tradernya (pengepul), sehingga beli putus," ujar dia.

Pihaknya pun yakin jika dikelola dengan baik, maka income petani bisa lebih baik.

"Saya yakin masih ada ruang untuk membenahi tanpa mengkategorisasikan. Pekerjaan rumah (PR) ke depannya adalah bagaimana kelompok tani ini bisa diwadahi. Kemudian usaha hilirnya, seperti petani di Tuban misalnya. Mereka mendapatkan income dari panen sampai dijual semua dinikmati sendiri oleh petani," kata Emil.

Baca juga: Kemenko PMK: Program pelengkap bantu pengentasan kemiskinan ekstrem

Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2023