Pontianak (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji memastikan akan menuntaskan janji politiknya kepada masyarakat, khususnya dalam meningkatkan kualitas pendidikan yang ada di Kalimantan Barat.

Salah satunya dengan membangun gedung SMA Negeri 5 yang berlokasi di Desa Batu Barat Kecamatan Simpang Hilir, Kabupaten Kayong Utara.

"Tidak lama lagi saya dan Pak Norsan akan mengakhiri masa jabatannya pada 5 September 2023. Di akhir-akhir masa jabatan ini, saya terus berusaha untuk menuntaskan janji politik kepada masyarakat," kata Sutarmidji saat berkunjung ke Kabupaten Kayong Utara, Selasa.

Dia menjelaskan, pembangunan gedung sekolah yang diidam-idamkan masyarakat ini ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Gubernur Sutarmidji dan disaksikan oleh Bupati Kayong Utara Citra Duani beserta jajarannya.

Pembangunan ini merupakan bentuk komitmen kepemimpinannya sebagai Gubernur Kalbar dalam memperhatikan sektor dunia pendidikan guna mendongkrak Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kalimantan Barat.

Baca juga: Gubernur Sutarmidji minta Pemda cegah kasus TPPO di perbatasan

Dalam sambutannya, Gubernur Sutarmidji mengungkapkan bahwa dirinya ingin membangun 100 SMA/SMK hingga akhir masa jabatannya. Namun ternyata ada beberapa kendala yang harus dihadapi yakni batasan dan syarat dalam peraturan yang diatur oleh Pemerintah Pusat.

"SMA di Kayong ada 2. Kayong sepertinya masih perlu 5-6 SMA/SMK. Saya dari awal ingin membangun 100 SMA/ SMK di Kalbar, namun saat ini kami hanya mampu membangun 53-54 gedung baru, karena kita terkendala batasan-batasan dan syarat yang ditetapkan oleh Kemendikbud," tuturnya.

Ia juga menyampaikan, tujuan dibangunnya sekolah ini adalah untuk meningkatkan kesadaran kepada masyarakat akan pentingnya pendidikan sehingga dapat menekan angka putus sekolah.

"Tahun ini dibangun segitu dulu, Insya Allah lebih besar lagi ke depannya. Supaya angka putus sekolah tingkat SMA semakin kecil. Kemudian ada yang menyampaikan, bahwa banyak lulusan sekolah tinggi guru (IKIP), tapi kan ada syarat yang harus dipenuhi, ada prosedur rekrutmen," katanya.

Sekarang tak bisa sembarang rekrut honorer, yang bisa P3K. Itupun dibatasi dan harus melalui prosedur. Oleh karenanya, saya himbau kepada seluruh daerah jika ada permintaan formasi P3K oleh pusat, jangan takut karena gajinya dibayar pusat. Tahun ini kami menerima 1.300 tenaga P3K, kalau bisa malah kami maunya 2.000. SILPA kita salah satunya adalah gaji P3K. gajinya sudah ada dari Pusat, tinggal disalurkan", terang mantan walikota Pontianak dua periode ini.

Tak hanya pendidikan, Gubernur Sutarmidji juga menyinggung terkait infrastruktur jalan, dimana saat ini waktu yang ditempuh untuk menuju Sukadana (Kayong Utara) hanya memakan waktu kurang dari 6 jam.

"Infrastruktur baik, waktu tempuh semakin singkat di mana pada tahun ini, TNI akan meneruskan jalan itu, sepanjang 3 sampai 4 kilometer, sehingga bisa lurus dan lebih cepat. Jika tidak ada kendala, 5,5 jam bisa dan mudah-mudahan segera terwujud sehingga inilah pentingnya sinergitas dalam pembangunan," kata Sutarmidji.

Kemudian dirinya juga mendukung percepatan dalam pembangunan Bandara di Kayong Utara. Hal ini tak lain agar terciptanya akselerasi dalam pembangunan di wilayah tersebut.

"Kita doakan bersama, Pembangunan Bandara ini benar - benar terealisasi dalam waktu dekat. Kalau bandara bisa terealisasi Kayong Utara akan maju. Tahun ini jalan Siduk-Sukadana selesai, Sukadana-Teluk Batang sedikit lagi dan semoga kedepannya bisa teranggarkan sesuai diharapkan," kata Sutarmidji.

Baca juga: Sutarmidji minta BI dan BUMN mendorong pertumbuhan UMKM dan Ekraf
Baca juga: Gubernur Sutarmidji: Daerah "blank spot" pengaruhi transaksi digital
Baca juga: Sutarmidji dorong kerja sama Universitas Malaysia dan PT di Kalbar

Pewarta: Rendra Oxtora
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2023