Beijing/Taioei (ANTARA) - China dan Taiwan meminta penduduknya bersiap menghadapi dampak Topan Super Doksuri yang sedang mendekati wilayah Asia Timur.

Doksuri bisa menjadi topan terkuat yang melanda China selama musim badai tahun ini.

Sebelumnya, negara itu terhindar dari Topan Mawar, salah satu siklon tropis terkuat yang pernah tercatat pada Mei. Semula topan itu menuju China tetapi kemudian berbelok ke utara menuju Jepang sebelum menghilang.

Dengan diameter hampir 1.000 km, Doksuri diperkirakan melintasi pulau-pulau yang jarang dihuni di ujung utara Filipina pertengahan pekan ini, sementara angin kencang dan hujan deras melanda Taiwan di sebelah utara.

Pemerintah Filipina telah menaikkan level peringatan badai di wilayah Manila dan puluhan provinsi di utara. Masyarakat di sejumlah kawasan pesisir yang berada di lintasan badai juga sudah mulai diungsikan.

Kecepatan tertinggi Doksuri saat ini mencapai 223 km per jam dan diperkirakan tiba di daratan China antara Fujian dan Guangdong pada Jumat, kata Pusat Meteorologi Nasional China pada Selasa.

Baca juga: China kembali perbarui peringatan biru untuk hujan badai

Meski kekuatannya diperkirakan akan melemah, tapi Doksuri tetap akan menerjang kota-kota di China dengan hujan lebat dan angin kencang.

Provinsi Fujian telah memerintahkan semua kapal nelayan di lepas pantai agar berlabuh Rabu siang. Para petani juga diminta segera menuai padi dan tanaman lain yang siap panen.

Kementerian Pertanian dan Urusan Pedesaan China pada Senin memperingatkan bahwa Doksuri bisa memasuki daratan dan mempengaruhi tanaman berbatang tinggi seperti jagung dan padi di pedesaan.

Otoritas Hong Kong mulai Rabu hingga Jumat akan menunda sejumlah jadwal perjalanan kereta cepat yang melayani rute ke kota-kota pesisir di daratan China, termasuk Xiamen di Fujian.

Sementara itu, Taiwan pada Selasa membatalkan sebagian latihan militer Han Kuang yang semula akan digelar lima hari pada pekan ini.

Baca juga: China perbarui peringatan kuning untuk hujan badai

Belum jelas bagaimana Doksuri berdampak pada kegiatan tahunan itu dan bagaimana Taiwan menjaga jalur laut tetap terbuka jika China melakukan blokade.

China, yang mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya, belum pernah mengesampingkan penggunaan kekuatan untuk merebut pulau tersebut. Taiwan menolak klaim tersebut dan bersumpah  mempertahankan kebebasan dan demokrasinya.

Badan cuaca Taiwan mengeluarkan peringatan laut dan daratan di Pingtung selatan. Masyarakat diimbau agar bersiap menghadapi hujan deras dan angin kencang.

Di kota pelabuhan Kaohsiung, Taiwan selatan, pihak berwenang bergegas mengumpulkan ratusan kontainer yang terombang-ambing di laut setelah kapal kargo Angel tenggelam di lepas pantai barat daya pekan lalu.

"Taiwan belum pernah dilanda topan selama 1.400 hari lebih, dan itulah kenapa saya mengimbau semua kementerian untuk bersiap dan melakukan persiapan," kata pemimpin Taiwan Chen Chien-jen di Facebook.

"Saya ingin mengingatkan penduduk untuk tidak menganggap enteng ancaman topan," kata dia.

Baca juga: Lebih dari 1.000 orang dirawat di RS akibat badai pasir di Iran

Sumber: Reuters

 

Penerjemah: Anton Santoso
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2023