Dengan kegiatan ini kami dapat menunjukkan bahwa budaya Melanesia merupakan budaya yang hidup yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari keragaman budaya yang ada di Indonesia
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyatakan penampilan delegasi Indonesia dalam 7th Melanesian Arts and Culture Festival (MACFest) di Port Vila, Vanuatu, mampu memukau publik.

Kemendikbudristek dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu, menuturkan penampilan dua tim seniman Indonesia yaitu Papua dalam Cinta dan Leisplang dari Maumere, Nusa Tenggara Timur (NTT) mendapat apresiasi dari masyarakat.

Tim seniman Papua dalam Cinta yang terdiri dari penyanyi asal Papua Michael Jakarilimena, Lala Suwages, Frans Sisir, dan Boii Soasoa, menghibur warga Vanuatu dengan lantunan musik-musik Melanesia diwarnai dengan ciri khas musik Indonesia.

Lagu Kawarine, Wayawai Windawe, Diru Diru Nina O, serta beberapa lagu juga dinyanyikan secara bersama-sama, bahkan juga dimeriahkan dengan penampilan tarian oleh Kasbi Dance yang tergabung dalam tim ini.

Selanjutnya penonton dibuat terpukau oleh penampilan grup musik Kampung Leisplang dari Maumere, NTT, yang membawakan tarian Ikun B’eta dan dilanjutkan dengan lagu Sora dan Gemu Fa Mi Re.

Baca juga: Kemendikbudristek: Indonesia hadiri Festival Melanesia 2023 di Vanuatu

Perpaduan bunyi yang berasal dari berbagai alat musik tradisional, seperti gong, waning, sa’ur, jimbe dengan terren bass, juk (ukulele), benyol (benjo), dan biola, menjadi harmoni yang luar biasa dengan syair lagu yang dibawakan.

Salah satu seniman asal Indonesia, Markus Maryolys Verrystanto mengatakan ini merupakan penampilan perdana grup Leisplang di luar negeri. “Kami sangat bangga dengan kesempatan ini karena membuat kami lebih semangat dalam melestarikan musik tradisi,” katanya.

Senada dengannya, Putri Nere yang merupakan salah satu tim seniman asal Papua menuturkan partisipasi pada festival ini merupakan pengalaman yang membanggakan sekaligus menyenangkan.

“Dengan kegiatan ini kami dapat menunjukkan bahwa budaya Melanesia merupakan budaya yang hidup yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari keragaman budaya yang ada di Indonesia,” ujarnya.

Pada kegiatan MACFest 2023 seniman Indonesia tampil bersama seniman-seniman dari negara- negara anggota Melanesian Spearhead Group (MSG).

Penampilan misi diplomasi budaya ini merupakan kolaborasi antar lembaga Pemerintah Indonesia, termasuk dengan Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendibudristek.

Baca juga: Beragam tarian perang di Festival Budaya Melanesia
Baca juga: Menyelami Melanesia di Nusantara


 

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023