... APEC bisa melanjutkan agendanya dan kami menempatkan hal ini pada konteks yang lebih luas lagi... "
Jakarta (ANTARA News) - Walau bukan anggota APEC (Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik), namun Finlandia dalam perspektif Uni Eropa cukup menaruh perhatian pada kelangsungan kerja sama ekonomi kawasan itu.

"Terutama pada Kesepakatan Kerja Sama dan Kemitraan Ekonomi," kata Duta Besar Finlandia untuk Indonesia, Kai Sauer, di Jakarta, Selasa.

Kawasan Asia Pasifik, kata dia, merupakan salah satu kawasan dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang mengagumkan. Ke-21 pemimpin puncak anggota perekonomian APEC (sebagai kata ganti "negara) akan bersidang tahunan di Nusa Dua, Bali, Indonesia, pada Oktober nanti.

Sebelum ini, Pertemuan Puncak APEC 2012 dilaksanakan di Vladivostok, Rusia. Agenda penting yang disepakati adalah Deklarasi Vladivostok tentang Liberalisasi Perdagangan dan Investasi, juga kesepakatan integrasi ekonomi regional, dan penguatan keamanan pangan.

"Saya berharap juga APEC bisa melanjutkan agendanya dan kami menempatkan hal ini pada konteks yang lebih luas lagi, khususnya di kawasan-kawasan. Misalnya adalah perwujudan Komunitas Ekonomi ASEAN pada akhir 2015, Kemitraan Menyeluruh Ekonomi Regional, dan Kemitraan Transpasifik," katanya.

Fora kerja sama itu, katanya, melibatkan negara-negara dengan kawasan yang sama, yaitu di Asia Pasifik. 

APEC terdiri dari seluruh negara ASEAN, Chile, Meksiko, Peru, Rusia, Papua Nugini, Taiwan, China, Australia, Hong Kong, Selandia Baru, dan Amerika Serikat. Pendapatan perkapita terkecil pada 2011 adalah Papua Nugini (1.600 dolar Amerika Serikat perkapita pertahun) dan tertinggi Australia (66.371 dolar Amerika Serikat perkapita pertahun). 

Dari sisi GDP (produk domestik bruto), Amerika Serikat masih tertinggi walau ada pelemahan signifikan pada dua tahun belakangan, yaitu 15,61 triliun dolar dan paling sedikit Selandia Baru, yaitu 161,851 miliar dolar.

Sementara Finlandia merupakan negara dengan GDP 266,553 miliar dolar dan pendapatan perkapita pertahun 49.349 dolar. Sekitar 60 persen pendapatan mereka disumbang sektor jasa dan manufaktur, terutama pada komoditas penting proses produksi pabrikan.

Terkait kemajuan perekonomian di kawasan ini, Sauer menyatakan, "Pada akhirnya semua barang dan jasa akan bergerak secara bebas atau paling tidak pembatasannya semakin kecil. Kami berusaha meningkatkan kerja sama dengan Indonesia dengan berbagai cara, yang paling dekat adalah pada sektor kesehatan, pendidikan tinggi, dan perekonomian." (*)

Pewarta: Ade P Marboen
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013