Pembangunan Bandara Bali Utara dapat menjadi bagian dari rencana pembangunan jangka panjang.
Singaraja, Bali (ANTARA) - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menyebutkan pembangunan Bandara Internasional Bali Utara adalah kebutuhan untuk pemerataan ekonomi di Pulau Dewata antara utara dan selatan.

"Ini sebuah kebutuhan yang pasti akan menjadi pertimbangan, dan pertimbangan ini sebenarnya sudah cukup panjang di Presiden," kata Moeldoko saat melakukan kunjungan kerja di Singaraja, Kabupaten Buleleng, Bali, Kamis.

Dalam kunjungan kerjanya di Kabupaten Buleleng itu, Moeldoko menerima masukan dan aspirasi masyarakat dan para tokoh di daerah setempat terkait pembangunan bandara di Bali Utara itu.

Ia menegaskan pembangunan bandara di Buleleng itu tidak bisa ditunda, apalagi kajian mengatakan perlu pembangunan infrastruktur tersebut sebagai upaya pemerataan ekonomi.

"Kita tidak bisa melihat perekonomian Bali hanya dari Kabupaten Badung saja. Tetapi juga harus melihat perekonomian di Kabupaten Buleleng dan lainnya. Keberadaan bandara di Bali Utara akan menciptakan lapangan kerja yang berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi kawasan sekitar," ujarnya pula.

Moeldoko menilai pembangunan Bandara Bali Utara dapat menjadi bagian dari rencana pembangunan jangka panjang, karena akan dimasukkan dalam dokumen strategis, setelah sebelumnya dikeluarkan dari daftar Proyek Strategis Nasional (PSN).

Mantan Panglima TNI itu menambahkan aspirasi masyarakat soal pembangunan bandara yang rencananya dibangun di lepas pantai itu akan diteruskan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Menjadi tugas kami untuk melaporkan kepada Presiden bahwa pembangunan Bandara Internasional Bali Utara yang digagas oleh PT BIBU Panji Sakti, mendapat dukungan penuh dari seluruh masyarakat Bali Utara," katanya lagi.

Direktur Utama PT Bandara Internasional Bali Utara (BIBU) Panji Sakti Erwanto Sad Adiatmoko Hariwibowo mengaku optimis soal kelanjutan pembangunan bandara di wilayah utara Bali itu.

"Agenda kunjungan kerja KSP Moeldoko ini, semakin meyakinkan masyarakat yang sangat antusias ingin membangun perekonomian baru di wilayahnya melalui bandara baru ini, setelah kunjungan Ketua DPD RI, sebulan yang lalu," ujarnya.

Berdasarkan data pada laman PT BIBU, Bandara Bali Utara dirancang mampu melayani penumpang hingga 50 juta orang per tahun dan melayani pergerakan 378 ribu pesawat.

Bandara yang rencananya dibangun di lepas pantai itu memiliki panjang landasan mencapai 3.600 meter, sehingga mampu mengakomodasi pesawat berbadan lebar di antaranya jenis Boeing 777-300.

Pihaknya juga merancang bandara itu akan mempekerjakan sekitar 25 ribu orang tenaga kerja.
Baca juga: PT BIBU gandeng JNE Express lengkapi Bandara Internasional Bali Utara
Baca juga: PDIP nilai pembangunan bandara di Bali Utara berbenturan dengan rakyat

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023