Bandung (ANTARA) -
Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil melakukan perjalanan dinas luar negeri ke Provinsi Guangxi, Tiongkok, dan mengunjungi industri mobil listrik di Kota Liu Zhou, Guangxi, Tiongkok.
 
Kunjungan tersebut menjadi salah satu upaya jemput bola yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam meningkatkan investasi di Jawa Barat.
 
"Karena konsepnya kita harus rajin menjemput bola, bukan menunggu bola. Karena rezeki itu harus dijemput bukan ditunggu. Itulah kenapa kami mendatangi markas Wuling Motor di Kota Liu Zhou, Guangxi," kata kata Gubernur Ridwan Kamil dalam keterangan tertulisnya, Jumat.
 
Hasil dari kunjungan tersebut, kata Gubernur Ridwan Kamil terjalin kesepakatan investasi sebesar Rp2 triliun untuk pengembangan industri mobil listrik Wuling di Jabar.

Baca juga: Ridwan Kamil ungkap patriotisme kakeknya KH Muhyidin
 
"Kebetulan Wuling markasnya ada di Kota Liu Zhou yang merupakan sister city dengan Kota Bandung. Dan provinsinya Guangxi adalah sister province dengan Jawa Barat," kata dia.
 
"Di Kota Liu Zhou ini, populasi mobil listriknya sudah mendekati 60 persen. Tertinggi di dunia. Kotanya bersih dan minim polusi," tambahnya.
 
Pemerintah Provinsi Jawa Barat mendapatkan target realisasi investasi, baik dari Penanam Modal Dalam Negeri (PMDN) maupun Penanam Modal Asing (PMA), sebesar Rp188,01 triliun pada 2023.
 
Sejumlah strategi pun disiapkan untuk merealisasikan target tersebut. Salah satunya dengan menerapkan konsep jemput bola.
 
Sebelumnya, dalam Forum Investasi Jabar Semester 1 2023 di Trans Hotel Bandung beberapa waktu lalu, Kang Emil menuturkan bahwa selain menjalin komunikasi dengan calon investor, kolaborasi dengan berbagai pihak intens dilakukan.

Baca juga: Ridwan Kamil ajak wisatawan eksplorasi wisata air terjun di Jawa Barat
 
Dalam enam tahun berturut-turut, realisasi investasi Provinsi Jabar tertinggi di Indonesia.
 
Perkuat kerja sama
Selain mengunjungi industri mobil listrik,
Gubernur Ridwan Kamil juga menghadiri Courtesy Meeting dengan Gubernur Guangxi dalam PDLN ke Tiongkok. Pertemuan tersebut berlangsung pada 26 Juli 2023 di Kota Nanning, Tiongkok.
 
Pertemuan itu juga merupakan momentum penting dalam hubungan maupun kerja sama Jabar-Guangxi. Hal itu ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) tentang Pembaruan Kerja Sama Sister Province antara Jabar-Guangxi yang telah terjalin pada 2017.
 
Adapun ruang lingkup kerja sama meliputi pengembangan Sumber Daya Manusia, pariwisata dan kebudayaan, perdagangan dan investasi, pengembangan sistem transportasi perkotaan dan perdesaan, serta pengembangan sains dan teknologi.
 
Gubernur Guangxi berkomitmen untuk dapat melakukan implementasi kerja sama yang lebih konkret dan nyata.
 
Salah satunya meningkatkan kerja sama di bidang industri otomotif bersama membangun kawasan terpadu dan meningkatkan investasi pembangunan kawasan industri di Jawa Barat.
 
Sementara itu, Gubernur Ridwan Kamil menyampaikan perlunya kemitraan yang baik antara Indonesia dengan Tiongkok.
 
"Untuk menuju visi Indonesia maju dengan ekonomi ranking 4 dunia, kami harus mempertahankan pertumbuhan ekonomi minimal 5 persen per tahun sehingga kami sudah merencanakan 13 kota industri baru di Jawa Barat," kata dia.
 
Selain itu, Gubernur Ridwan Kamil juga menuturkan bahwa pihaknya akan Café Jawa Barat di Nanning untuk menindaklanjuti momentum undangan khusus bagi Jawa Barat berpartisipasi pada China ASEAN Expo yang rencananya berlangsung September 2023 di Nanning, Guangxi.
 
"Terkait masalah energi, Indonesia akan over supply potensi energi terbarukan untuk dapat diekspor ke seluruh dunia. Kami mengundang investor dari Tiongkok untuk berinvestasi dalam area ini. Sejauh ini yang cukup diunggulkan adalah energi matahari," kata dia.
 
Di akhir pertemuan tersebut, Gubernur Ridwan Kamil menyampaikan akan menempatkan Provinsi Guangxi sebagai salah satu mitra prioritas dalam berbagai kesempatan.
 
 
 
 

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023