Singapura (ANTARA) - Yen menguat keras dalam perdagangan yang bergejolak di sesi Asia pada Jumat, setelah Bank Sentral Jepang (BoJ) mengumumkan akan membuat kebijakan kontrol kurva imbal hasil lebih fleksibel, sementara dolar tetap stabil terhadap sebagian besar rival lainnya menyusul data ekonomi.AS yang lebih baik dari perkiraan.

Memotong dan mengubah arah karena pedagang mencerna keputusan BoJ, yen menguat hingga 138,05 per dolar sebelum melemah menjadi 141,20. Mata uang Jepang terakhir di 138,60, naik 0,61 persen terhadap dolar.

Yen juga secara luas lebih tinggi terhadap mata uang lainnya, naik 1,4 persen terhadap dolar Australia, menyentuh puncak dua bulan di 91,81. Mata uang Jepang naik 0,6 persen terhadap euro dan 0,5 persen terhadap dolar Singapura.

Pertemuan kebijakan dua hari BoJ berakhir pada Jumat dengan keputusan mempertahankan target suku bunga jangka pendeknya tidak berubah di -0,1 persen dan untuk imbal hasil obligasi pemerintah 10 tahun sekitar 0 persen.

Tetapi perhatian pasar tertuju pada BoJ yang mengatakan akan menawarkan untuk membeli obligasi pemerintah Jepang (JGB) 10 tahun pada 1,0 persen dalam operasi suku bunga tetap, bukan pada suku bunga sebelumnya 0,5 persen.

"Meskipun reaksi pasar berombak, ini adalah tanda yang jelas bahwa BoJ akan mengambil langkah kecil untuk memperketat kebijakan jika tekanan inflasi tetap ada," kata Charu Chanana, ahli strategi pasar di Saxo Markets.

Secara efektif, pasar akan menguji batas 1,0 persen dan itu bisa menjadi bullish untuk yen, sementara kondisi likuiditas global dapat terpengaruh serta carry trade yen mulai berbalik arah.

Dolar Australia turun 0,75 persen menjadi 0,6659 dolar AS, sedangkan dolar Selandia Baru melemah 0,37 persen menjadi 0,6159 dolar AS.

Aussie dan kiwi adalah salah satu carry trade yang paling likuid di mana investor biasanya meminjam yen dengan suku bunga super rendah untuk membeli mata uang dengan imbal hasil lebih tinggi.

Sejak memperkenalkan YCC (kontrol imbal hasil) pada tahun 2016, BoJ mengalami sedikit kesulitan dalam mengendalikan imbal hasil obligasi ketika inflasi tetap jauh di bawah targetnya. Itu berubah tahun lalu, ketika melonjaknya harga-harga komoditas mendorong inflasi di atas target 2,0 persen dan memberi investor alasan untuk menyerang batas imbal hasil.

Joey Chew, kepala riset valas Asia di HSBC, mengatakan komunikasi verbal dari BoJ kemungkinan akan dovish dan keraguan bahwa ini akan menjadi akhir volatilitas dolar/yen dalam waktu dekat.

"Dengan posisi spekulatif short yen yang dipotong secara dramatis baru-baru ini, pasar bisa rentan terhadap tekanan."

Awal pekan ini, Federal Reserve AS dan Bank Sentral Eropa menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin, seperti yang diharapkan.

Namun, ECB meningkatkan kemungkinan jeda pada September karena tekanan inflasi menunjukkan tanda-tanda pelonggaran tentatif dan kekhawatiran resesi meningkat.

"Ada kemungkinan kenaikan (lain kali). Ada kemungkinan jeda. Ini mungkin yang menentukan," kata Presiden ECB Christine Lagarde pada Kamis (27/7/2023) dalam komentar yang mengirim euro 1,0 persen lebih rendah.

Selama perdagangan Asia pada Jumat, mata uang tunggal melemah 0,14 persen menjadi 1,0958 dolar.

Fed membiarkan pintu terbuka untuk kenaikan suku bunga lebih lanjut, meskipun Ketua Fed Jerome Powell memberikan sedikit petunjuk tentang pertemuan September.

"Kedua bank sentral mempertahankan bias hawkish, tetapi Fed tampaknya akan menaikkan lagi sementara data memberi tahu kita bahwa ECB mungkin selesai," kata Rodrigo Catril, ahli strategi mata uang senior di National Australia Bank.

Data semalam menggarisbawahi tantangan yang dihadapi oleh The Fed, dengan ekonomi AS tumbuh lebih cepat dari yang diharapkan pada kuartal kedua karena ketahanan pasar tenaga kerja menopang belanja konsumen, sementara bisnis meningkatkan investasi dalam peralatan.

Sebuah laporan terpisah dari Departemen Tenaga Kerja menunjukkan klaim awal untuk tunjangan pengangguran turun 7.000 ke penyesuaian musiman 221.000 untuk pekan yang berakhir 22 Juli, level terendah sejak Februari. Para ekonom memperkirakan 235.000 klaim.

Terhadap sekeranjang mata uang, dolar naik 0,108 persen pada 101,780, setelah naik 0,66 persen semalam.

Baca juga: Yen naik di tengah spekulasi perubahan kebijakan BoJ, dolar stabil
 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2023