Penerimanya sedang kami data,"
Bekasi (ANTARA News) - PT Kereta Api Indonesia berencana memberikan subsidi langsung kepada calon penumpang berdaya beli rendah dalam bentuk kartu sebagai kompensasi penghapusan kereta ekonomi.

"Sampai saat ini, tarif kereta ekonomi yang disanggupi masyarakat berkisar pada harga Rp3.500 per penumpang. Besaran itu belum setara dengan biaya perawatan kereta," kata Humas Daerah Operasi 1 PT KAI Agus Setijono di Stasiun Bekasi, Rabu.

Menurut dia, selisih besaran biaya itulah yang akan disubsidi secara langsung oleh pemerintah dalam bentuk pembagian kartu bagi penumpang berdaya beli rendah.

Ia mengatakan, contoh pemberian subsidi itu seperti memberikan tiket elektronik kepada masyarakat berdaya beli rendah sebagaimana tujuan dari Public Service Obligation (PSO).

Pihaknya hingga kini masih berupaya melakukan pendataan terhadap calon penumpang berdaya beli rendah tersebut guna menentukan besaran subsidi yang diperlukan. "Penerimanya sedang kami data," katanya.

Pihaknya mencatat, telah terjadi 4.400 kali gangguan jadwal pemberangkatan kereta selama 2012 akibat kerusakan mesin KRL Ekonomi. "Mayoritas KRL Ekonomi memang sudah sangat tua usianya," ujarnya.

Menurut dia, PT KAI saat ini memiliki sembilan rangkaian KRL Ekonomi, yang terdiri dari tujuh rangkaian trayek Jakarta-Bogor, satu rangkaian Jakarta-Serpong, dan satu rangkaian Jakarta-Bekasi.

Menurut dia, gangguan jadwal itu kerap berdampak luas ke sejumlah stasiun lainnya yang menjadi perlintasan kereta karena jadwal pemberangkatan disusun secara terintegrasi.

Kerusakan mesin KRL Ekonomi, kata dia, wajar terjadi. Sebab, hampir seluruh rangkaian suku cadangnya dipasang secara kanibal.

"Langkanya suku cadang ini karena seluruh produsen sudah menghentikan proses produksinya. Sementara kalau kita paksakan, biaya perawatannya lebih mahal," ujarnya.

(KR-AFR/N002)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013