Jakarta (ANTARA) - Legislator DKI Jakarta Idris Ahmad meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengoptimalkan program bantuan Kartu Anak Jakarta untuk menangani tengkes atau 
stunting di Ibu Kota.

"Optimalkan bantuan Kartu Anak Jakarta (KAJ) yang merupakan program bantuan bagi anak dari keluarga prasejahtera berusia 0-6 tahun," kata Idris Ahmad saat dihubungi di Jakarta, Senin.

Idris menuturkan dengan mengoptimalkan KAJ, maka bisa memaksimalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) daripada melaksanakan program orang tua asuh.

Untuk program orang tua asuh harus menggandeng Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk mengalokasikan bantuan uang tunai Rp1,3 juta per bulan serta makanan seperti susu, vitamin dan telor.

Baca juga: Jaktim lakukan audit penanganan kasus stunting

Menurut dia, nantinya ada penebalan anggaran dalam program pemberian makanan tambahan yang selama ini sudah ada di Puskesmas tapi hanya mampu membeli susu saja.

Dia berharap, KAJ ​​​​​bisa lebih tepat sasaran yang diimbangi integrasi data yang baik. "Saya mendorong bantuan sepenuhnya dilakukan melalui APBD, bahkan bukan hanya pada kelompok stunting tetapi gizi kurang dan buruk," katanya.

Terlebih, menurut dia, ada banyak hal lainnya yang harus dilaksanakan dalam penanganan rawan gizi, mulai dari penataan pemukiman termasuk sanitasi, kader Posyandu yang dioptimalkan, sosialisasi pendidikan kesehatan hingga bantuan sosial.

"Tidak bisa dipilih salah satu, semua program penanganan ini harus paralel yang fokusnya adalah meningkatkan status gizi anak Jakarta," katanya.

Baca juga: DKI berhasil turunkan stunting hingga 20 persen dalam waktu tiga bulan

Anggota DPRD DKI Jakarta Anggara Wicitra Sastroamidjojo menilai program orang tua asuh merupakan sebuah solusi untuk menurunkan angka stunting.

“Terkait program orang tua asuh stunting menurut saya adalah sebuah tawaran solusi jangka menengah yang cukup signifikan dengan pendekatan gotong-royong dan kepedulian terhadap sesama,” kata Anggara saat dihubungi.

Namun, lanjut dia, untuk menyelesaikan permasalahan stunting juga diperlukan langkah lebih sistematis. Yakni dalam jangka panjang secara bertahap mulai dari keluarga yang membutuhkan, proses pendampingan pentingnya pemenuhan gizi seimbang bagi ibu hamil dan remaja perempuan yang nantinya menikah dan menjadi calon ibu.

“Harapan saya dengan program orang tua asuh stunting dapat membangun kesadaran dan kepedulian buat kita bersama untuk menghilangkan angka stunting,” ujarnya.

Baca juga: Pencegahan stunting sebaiknya dimulai sejak calon pengantin

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meminta para orang tua lebih peduli dan membantu Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam menurunkan angka stunting atau tengkes.

"Kami dari Pemda (Pemerintah Daerah), ibunya dan keluarganya harus 'care' (peduli) juga," kata Heru usai rapat koordinasi bersama Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin di Ruang Rapim Utama, Balai Kota DKI Jakarta, Senin (24/7).

Heru menyebutkan, penanganan stunting di Jakarta melibatkan berbagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) seperti Dinas Pendidikan (Disdik), Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinas Sosial (Dinsos) hingga Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (DPPAPP).

"Sesuai dengan masing masing tupoksinya, yang Dinas PPAPP memberikan makanan yang bersifat ikan," katanya.
 

Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2023