Jakarta (ANTARA) - Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor pertambangan PT Aneka Tambang Tbk atau Antam mencatatkan volume produksi feronikel unaudited sebesar 10.537 ton nikel dalam feronikel (TNI) pada semester I- 2023.

Seiring dengan itu, pada periode tersebut tingkat penjualan unaudited perseroan mencapai 10.606 TNI, sebagaimana keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin.

Antam mencatatkan produksi bijih nikel unaudited sebesar 6,81 juta wet metric ton (WMT) pada semester I- 2023, yang digunakan sebagai bahan baku pabrik feronikel perseroan, dan penjualan kepada pelanggan domestik.

Sementara itu, pada periode tersebut penjualan bijih nikel unaudited perseroan mencapai 6,27 juta WMT.

Kemudian, perseroan mencatatkan volume penjualan emas unaudited sebesar 13.508 kilo gram (kg) atau setara 434.292 troy ons pada semester I- 2023, dengan tingkat produksi emas unaudited mencapai 594 kg atau setara 19.098 troy ons.

Baca juga: Antam catatkan pertumbuhan kinerja yang solid dalam bisnis nikel

Pada tahun ini, perusahaan BUMN holding MIND ID tersebut fokus untuk memperkuat basis pelanggan logam mulia di pasar domestik.

Lebih lanjut, volume produksi bauksit unaudited pada tercatat sebesar 851 ribu WMT pada semester I- 2023, yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan bahan baku pabrik alumina dan penjualan kepada pelanggan pihak ketiga.

Sementara itu, pada periode tersebut, penjualan bauksit unaudited pada tercatat sebesar 455 ribu WMT>

Selama kuartal I-2023, emiten berkode saham ANTM ini membukukan laba bersih senilai Rp 1,66 triliun, atau meningkat 13,49 persen year on year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun 2022 yang sebesar Rp 1,47 triliun.

Baca juga: Antam: Pabrik feronikel akan beroperasi pada Februari 2023

Capaian kinerja keuangan positif Antam tercermin dari Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) pada kuartal I-2023 yang senilai Rp 2,51 triliun, atau tumbuh 19 persen dibandingkan senilai Rp 2,1 triliun pada periode yang sama tahun 2022 sebelumnya.

Pertumbuhan EBITDA ditopang oleh capaian laba periode berjalan yang senilai Rp 1,66 triliun pada kuartal I-2023 , atau tumbuh 13 persen (yoy) dibandingkan senilai Rp 1,47 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023