Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotejo mengatakan lokasi pembukaan Piala Dunia U-17 masih terus didiskusikan dan juga menunggu hasil penilaian dari Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA).

Dito saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, mengatakan FIFA pada pekan ini akan menilai kondisi dan kelayakan stadion yang diajukan Indonesia untuk menjadi lokasi pertandingan Piala Dunia.

“Seluruh stadion yang akan dipakai untuk Piala Dunia FIFA U-17 minggu ini dinilai oleh FIFA, dan nanti akan dilaporkan kembali ke PSSI dan juga kami, nah nanti itu ditentukan bersama dengan FIFA,” kata Dito.

Dito mengatakan memang terdapat aspirasi untuk memilih Jakarta sebagai lokasi pembukaan Piala Dunia U-17. Namun, keputusan belum diambil karena menunggu penilaian dari FIFA.

"Sebenarnya untuk pembukaan ada keinginan di Jakarta, tapi ini kita sedang menunggu asesmen seluruh arena," kata Dito, seraya menambahkan stadion di Jakarta yang dimaksud adalah Jakarta Internasional Stadium (JIS).

Sedangkan untuk lokasi babak final Piala Dunia U-17 atau juga menjadi lokasi penutupan Piala Dunia U-17, Dito mengatakan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) mengajukan Solo, Jawa Tengah, menjadi kota penyelenggara.

“Saya baru mendapat laporan dari PSSI bahwa penutupan memakai rencana awal di Solo karena itu rencana sejak (Piala Dunia FIFA) U-20,” kata dia.

Terkait kemungkinan lokasi pertandingan Piala Dunia U-17 di luar Pulau Jawa, Dito mengatakan terdapat pertimbangan mengenai ketersediaan anggaran dan juga aksesibilitas pemain. Karena itu, Dito mengatakan kemungkinan lokasi pertandingan berada di Pulau Jawa.

“Kemarin ada mendengar dari PSSI bahwa karena ini U-17 ya, U-17 dan dari sisi pemainnya juga terkait dengan efisiensi, ya pertama budget dan juga aksesibilitas dari para pemain dan kontingen, itu kemungkinan di Jawa. Tapi ini kita juga masih menunggu dari hasil FIFA juga,” kata Dito.

Baca juga: FIFA verifikasi tujuh lapangan pendamping persiapan Piala Dunia U-17

Mengutip keterangan dari PSSI, FIFA mengadakan inspeksi stadion di empat kota yaitu Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Surakarta (Solo) sejak Sabtu (29/7) hingga Rabu (2/8).

FIFA melakukan inspeksi di Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta, Sabtu mulai pukul 08.30-11.30 WIB.

Pada hari yang sama, FIFA bertolak menuju Lapangan ABC komplek Stadion Gelora Bung Karno, Stadion Madya, Lapangan Hoki komplek Stadion Gelora Bung Karno, dan Stadion Soemantri Brodjonegoro, Jakarta.

Keesokan harinya FIFA bertolak ke Bandung, Jawa Barat, untuk meninjau Lapangan ITB, Lapangan Sidolig, Lapangan Batununggal, Lapangan IPDN, Lapangan Unpad, Stadion Arcamanik, dan Stadion Si Jalak Harupat.

Lalu pada Senin, FIFA menuju ke Surabaya, Jawa Timur, untuk mengadakan inspeksi di Lapangan G10N, Lapangan Thor, dan Stadion Gelora Bung Tomo.

Terakhir pada Selasa, FIFA bertolak menuju Surakarta, Jawa Tengah, untuk memeriksa Lapangan Blulukan, Lapangan Banyuanyar, Lapangan UNS, Lapangan Kampung Sewu, Lapangan Sriwedari, Lapangan Sriwaru, Lapangan Kota Barat, dan Stadion Manahan Solo.

Pada Rabu (2/8), rombongan FIFA akan kembali ke Jakarta untuk melakukan pembahasan bersama dengan PSSI terkait dengan hasil inspeksi yang telah dilakukan di beberapa stadion dan lapangan.

Baca juga: FIFA inspeksi kelaikan Stadion Si Jalak Harupat
Baca juga: PSSI ungkap tiga fokus utama FIFA inspeksi stadion Piala Dunia U-17


Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2023