Paris (ANTARA) - Prancis akan segera mengevakuasi warganya dari Niger, kata Kementerian Luar Negeri Prancis, Selasa (1/8), beberapa hari setelah junta menggulingkan Presiden Mohamed Bazoum dan merampas kekuasaan di negara Afrika barat itu.

"Evakuasi sedang disiapkan. Akan dilaksanakan segera," kata Kementerian luar Negeri.

Penggulingan Presiden Bazoum Rabu lalu -pengambilalihan kekuasaan oleh militer yang ketujuh kalinya dalam waktu kurang dari tiga tahun di Afrika barat dan tengah- menggemparkan kawasan tersebut.

Prancis memiliki tentara di kawasan itu selama 10 tahun, untuk membantu melawan pemberontakan dari grup Islamis, namun sebagian penduduk lokal menginginkan agar negara mantan kolonial itu untuk tidak lagi mencampuri urusan mereka.

Pada Minggu, pendukung junta membakar bendera Prancis dan menyerang Kedutaan Prancis di ibu kota Niger, Niamey, menyebabkan polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa.

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan setiap serangan terkait Prancis di Niger akan dibalas dengan "pembalasan yang cepat dan tanpa ampun".

Menurut situs Kementerian Luar Negeri, ada kurang dari 1.200 warga Prancis di Niger pada 2022.

Sumber: Reuters

Baca juga: Junta Niger tuduh Prancis berencana bebaskan presiden yang ditahan
Baca juga: AS tegaskan dukungan untuk Presiden Niger yang digulingkan
Baca juga: Gubernur Niger berlakukan jam malam pascakerusuhan

Penerjemah: Arie Novarina
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2023