Saya lihat di lapangan itu bukan hal yang mudah, tetapi saya yakin kesulitan itu bisa kita atasi kalau ada partisipasi dari para pengusaha...
Jakarta (ANTARA) -
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut komitmen 1.000 pengusaha dari Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) yang ikut menjadi Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) dapat mengurangi beban bonus demografi.
 
Presiden Jokowi menjelaskan kontribusi yang bisa diberikan 1.000 pengusaha untuk mengentaskan stunting yakni memberikan protein berupa telur, ikan, atau daging ayam, juga sayur untuk keluarga berisiko stunting.
 
"Bukan satu hal yang besar, tetapi harus rutin dilakukan tiap bulan, maka hasilnya akan kelihatan kalau konsisten. Seperti yang dikatakan Ibu Ketua Apindo, kalau permasalahan besar yang membebani bonus demografi kita ke depannya bisa jadi karena stunting," ujar Presiden Jokowi dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa.
 
Presiden yang sempat menghadiri pengukuhan pengurus Apindo di Jakarta pada 31 Juli 2023 juga mengapresiasi langkah Apindo terhadap percepatan penurunan stunting.
 
"Saya senang Apindo berbicara mengenai stunting. Saya harapkan nanti Kamar Dagang dan Industri (Kadin) dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) juga ikut berbicara dalam penanganan stunting," kata Presiden Jokowi.

Baca juga: Jokowi minta HIPMI-Kadin bersinergi dengan Apindo atasi kasus stunting
 
Presiden menyatakan Indonesia sudah berhasil menurunkan angka stunting sebesar 15 persen dari tahun 2015 hingga 2022. Pada tahun 2015 angka stunting mencapai 37 persen, namun hingga akhir tahun 2022 angkanya turun menjadi 22 persen. Sedangkan target pada tahun 2024  harus di angka 14 persen.
 
"Saya lihat di lapangan itu bukan hal yang mudah, tetapi saya yakin kesulitan itu bisa kita atasi kalau ada partisipasi dari para pengusaha, dan saya mengapresiasi sekali partisipasi Apindo dalam urusan stunting ini," katanya.
 
Sementara Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengatakan program 1.000 pengusaha menjadi BAAS adalah energi besar yang bisa mendukung percepatan penurunan stunting.
 
"Kita kemarin sudah membuat nota kesepakatan dengan Apindo, dan hari ini Apindo menindaklanjuti kesepakatan tersebut dengan menjadi BAAS. Ini menjadi energi besar bagi BKKBN karena sudah didukung 1.000 pengusaha," katanya.

Baca juga: Jokowi: Pemerintah pastikan tingkat stunting turun di setiap daerah
 
Ia berharap program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) ini dapat terus berkelanjutan dan bisa meningkatkan kepedulian sosial perusahaan pada pentingnya sanitasi yang layak.

"Harapan saya tidak sekali saja langsung selesai (PMT), perlu ada keberlanjutan minimal enam bulan. Perusahaan juga perlu menumbuhkan kepedulian sosial tentang sanitasi, karena itu termasuk faktor penting yang tidak bisa diabaikan," ucapnya.
 
Sedangkan Ketua Umum Apindo Shinta W Kamdani mengatakan keberhasilan Indonesia dalam menurunkan stunting tidak hanya dipengaruhi oleh sumber daya alam yang melimpah, tetapi juga sumber daya manusia unggul yang bisa memanfaatkannya.
 
"Kami punya Program Kolaborasi Inklusif Pengusaha Indonesia Atasi Stunting (Kipas Stunting) dan atas kolaborasi dengan BKKBN dan Kemenkes, kita sudah mendapatkan 1.000 pengusaha. Kita juga bekerja sama dengan posyandu untuk ibu hamil, ibu menyusui, dan balita," kata Shinta.

Baca juga: Apindo dukung penurunan prevalensi stunting nasional jaga kualitas SDM
 

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023