Jakarta (ANTARA) - Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) mengadakan program pengabdian masyarakat "UI Youth Environmental Action" di Kabupaten Kepulauan Seribu sebagai bentuk dukungan terhadap gerakan ekonomi sirkular melalui penanganan sampah.

Program tersebut diselenggarakan di Pulau Tidung, Kepulauan Seribu Selatan, sejak 31 Juli sampai 6 Agustus 2023.

Asisten Administrasi Ekonomi dan Pembangunan (Asminekbang) Kabupaten Kepulauan Seribu, Iwan Samosir di Jakarta, Selasa, menyambut baik program "UI Youth Evironmental Action" dari BEM UI di Kepulauan Seribu.

Kegiatan itu merupakan aksi nyata bagi lingkungan yang sangat bermanfaat untuk kepariwisataan.

Salah satu tuntutan dalam kepariwisataan adalah penataan lingkungan, baik infrastrukturnya maupun lingkungan yang indah dan bersih. "Kebersihan lingkungan merupakan nilai jual wisata dan daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke wilayah Kepulauan Seribu," kata Iwan.

Baca juga: Petugas gabungan tangani sampah 21 meter kubik di Pulau Kelapa

Iwan menambahkan, peran anak muda atau dikenal sebagai kekuatan milenial merupakan suatu kekuatan yang bisa menciptakan masa depan lebih baik. "Ke depan harapan kami, kegiatan ini bisa berkesinambungan," kata Iwan.

Penanganan masalah sampah merupakan tanggung jawab semua orang dan BEM UI berupaya mengambil peran dengan meluncurkan program "UI Youth Environmental Action".

Ketua BEM UI 2023 Melki Sedek Huang mengatakan, isu lingkungan hidup menjadi salah satu fokus gerakan BEM UI tahun ini sebab generasi muda memiliki kekhawatiran terbesar terhadap masalah tersebut.

"Kami takut masa depan suram apabila semua orang menutup mata dan diam melihat gentingnya permasalahan lingkungan yang ada, salah satunya sampah," katanya.

Karena itu, BEM UI menghadirkan program "UI Youth Environmental Action" sebagai bentuk perjuangan kaum muda dalam mempertahankan masa depan.

Baca juga: Kapasitas pengolahan sampah Pulau Seribu perlu ditingkatkan

Koordinator Bidang Sosial Lingkungan BEM UI 2023, Kevin Wisnumurthi menambahkan, program pengabdian masyarakat itu merupakan bentuk komitmen BEM UI dalam mendukung penerapan ekonomi sirkular di DKI Jakarta.

Permasalahan sampah merupakan momok yang hingga kini masih menghantui masyarakat. Masyarakat seolah telah akrab dan berdamai dengan sampah.

"Padahal lingkungan yang dipenuhi oleh sampah jelas berbahaya bagi kesehatan warga," kata Kevin.

Melalui program ini, BEM UI akan menyasar berbagai elemen masyarakat yang ada di Pulau Tidung serta memberikan pembekalan mengenai ekonomi sirkular lewat penanganan sampah, melalui pendekatan yang lebih mudah diterima masyarakat.

Misalnya, ke sekolah-sekolah mengajari anak-anak melukis menggunakan bahan pewarna dari sampah yang dikumpulkan sebanyak-banyaknya dari lingkungan sekitar tempat belajar mereka.

Baca juga: Kepulauan Seribu bangun dermaga kapal sampah di selatan Pulau Panggang

Selain itu kegiatan tersebut juga diisi sosialisasi berbagai manfaat pengolahan sampah agar generasi muda Kepulauan Seribu mau ikut mengatasi masalah sampah secara mandiri sembari mendapatkan nilai tambah secara ekonomi.

Kevin mengapresiasi dukungan Kabupaten Kepulauan Seribu serta bantuan yang diberikan, terutama kepada Asisten Administrasi, Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Kepulauan Seribu yang telah membimbing dari proses persiapan hingga eksekusi.

“Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Direktorat Kemahasiswaan UI selaku pemberi dana hibah guna keberlangsungan kegiatan. Terakhir, kami sampaikan terima kasih kepada segenap sponsor dan kolaborator yang telah mendukung keberlanjutan program ini," kata Kevin.

Pengurus Harian Departemen Lingkungan Hidup BEM UI, Putri Suryani Utami mengatakan, Pulau Tidung dipilih karena pulau itu merupakan tujuan wisata sehingga kompleksitas permasalahan sampah di sana semakin meningkat.

"Permasalahan sampah semakin ruwet jika banyaknya sampah yang dikirim dari sungai-sungai di Jakarta dan bermuara ke Kepulauan Seribu tidak segera tertangani," kata Suryani.
Baca juga: Warga Pulau Kelapa dan Harapan dilatih kelola bank sampah

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2023