Ia mengalami serangan jantung dan stroke...
Madrid (ANTARA News/Reuters) - Xabier Lopez Pena, mantan pemimpin kelompok separatis ETA, yang diduga telah memerintahkan pemboman bandar udara Madrid, Spanyol, sehingga mengakhiri gencatan senjata pada 2006, meninggal di penjara di Prancis, Sabtu (30/3).

Pria dengan bermacam nama alias, termasuk "Thierry",  dipenjarakan di Prancis sejak 2008. Ia mengalami serangan jantung dan stroke saat meninggal di rumah sakit Paris, Pitie-Salpetriere, pada Sabtu,  demikian pernyataan keluarga Pena yang dikutip media Spanyol.

Lopez Pena (54) sempat dipandang sebagai pemimpin tinggi kelompok separatis di Basque, yang diklaim Spanyol sebagai wilayah otonomi, ditangkap pada Mei 2008 di Bordeaux, Prancis.

Ia ikut dalam perundingan dengan Pemerintah Spanyol selama gencatan senjata yang diadakan pada 2006. Akhir tahun itu, ia dituduh di balik serangan bom mobil ETA di bandar udara Madrid, yang menewaskan dua pendatang Ekuador yang sedang tidur di mobil mereka. Gencatan senjata pun berakhir.

Euskadi Ta Askatasuna (ETA), yang berarti Tanah Air Basque dan Kebebasan di Basque, adalah gerakan kemerdekaan yang muncul pada penghujung 1950-an. Kelompok itu menyatakan pada 2011 akan menghentikan perjuangan bersenjatanya, yang telah menewaskan 800 orang.

Juru bicara kelompok pendukung tahanan ETA, Herrira, mengatakan Lopez Pena meninggal pada Sabtu dini hari, demikian laporan Reuters.

Pena dirawat di Pitie-Salpetriere sejak 13 Maret 2013, setelah dipindah ke rumah sakit lain oleh pihak penjara Fleury-Merogis di pinggiran Paris.

Pihak rumah sakit dan pemerintah Spanyol sejauh ini belum memberikan komentar atas kematian Xabier Lopez Pena.
(Uu.C003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2013