Chongqing (ANTARA) - Meski lebih dari satu dekade telah berlalu, Jiang Tong, seorang masinis lokomotif listrik asal Kota Chongqing, China barat daya, masih mengingat dengan jelas luapan kegembiraan yang dirasakannya saat melakukan perjalanan bersejarah dengan kereta kargo China-Eropa pertama pada 2011.

Jiang adalah masinis dari kereta pertama yang beroperasi di jalur kereta Chongqing-Xinjiang-Eropa tersebut, yang merupakan pelopor untuk rute kereta kargo China-Eropa.

Kereta itu memulai perjalanannya dari Stasiun Tuanjiecun di Chongqing, yang saat itu merupakan stasiun kecil dengan jumlah karyawan kurang dari 30 orang dan terletak di tengah-tengah lahan pertanian di pinggiran Chongqing.

Pada awalnya, stasiun ini hanya melayani sekitar satu kereta kargo China-Eropa dalam sebulan, kenang Zhang Xin, yang saat itu menjabat sebagai kepala stasiun.

Berkat Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra atau BRI (Belt and Road Initiative), jumlah kereta kargo China-Eropa yang dilayani per tahunnya meroket menjadi 2.242 pada tahun lalu dari 17 kereta pada 2011.  BRI adalah proyek infrastruktur skala besar yang dipimpin China untuk menjangkau seluruh dunia.

"Stasiun ini sekarang telah menjadi stasiun kelas satu dengan lebih dari 600 karyawan," kata Zhang.

Transformasi stasiun itu menjadi contoh pesatnya perkembangan kereta kargo China-Eropa.

Jumlah perjalanan kereta kargo China-Eropa tahun ini mencapai 10.000 perjalanan pada pekan lalu. Angka tersebut dicapai 22 hari lebih awal dari tahun lalu, menurut China State Railway Group Co., Ltd. Kereta-kereta tersebut telah mengangkut lebih dari 1,08 juta TEU (twenty-foot equivalent unit) barang, naik 27 persen dari 2022.

"Dulu, kereta dari Tuanjiecun hanya bisa melakukan perjalanan sejauhnya sampai Guangzhou. Tidak pernah terpikir oleh saya bahwa suatu hari nanti, kereta kami akan mencapai Eropa," tutur Zhang.

Seiring signifikansinya dalam jaringan kereta global yang terus meningkat, Tuanjiecun telah terhubung dengan negara-negara Asia Tenggara dengan diluncurkannya Jalur Kereta China-Laos pada 2021. Tahun ini, rute kereta tersebut memfasilitasi pengiriman armada kendaraan energi baru (new energy vehicle/NEV) yang diproduksi di Chongqing ke negara-negara anggota ASEAN.

Tuanjiecun juga menjadi stasiun penting dalam Koridor Perdagangan Darat-Laut Internasional Baru (New International Land-Sea Trade Corridor), sebuah jalur perdagangan dan logistik yang menghubungkan China barat dan negara-negara anggota ASEAN. Koridor ini merupakan salah satu proyek utama di bawah Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra.

"Awalnya, kami mengangkut barang-barang seperti laptop dan produk elektronik. Namun, berkat pesatnya perkembangan Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra, kereta kami sekarang menangani beragam kargo, termasuk produk pertanian dan mobil," ujar Jiang. "Operasi kami menjadi jauh lebih sibuk, dan saya sangat bangga menyaksikan transformasi ini."

"Untuk tahap selanjutnya, fokus kami adalah menyempurnakan rute kereta kami lebih lanjut, menciptakan hubungan yang mulus antara rute kereta kargo China-Eropa dan koridor logistik internasional penting lainnya," papar Zhuo Biyuan dari China Railway Chengdu Group Co., Ltd., menambahkan bahwa langkah ini bertujuan untuk membangun hubungan yang lebih erat dengan Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra.

Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2023