Kediri (ANTARA) - Dosen Universitas Kadiri Sri Haryuni melakukan riset tentang pengembangan model perawatan pada pasien penyakit jantung, sehingga bisa menjadi solusi penyakit tersebut saat kambuh.

Sri Haryuni mengemukakan riset tersebut, dilakukannya sebagai penelitian untuk meraih disertasi. Namun, ia meyakinkan hasil penelitian akan bermanfaat untuk masyarakat luas, terutama mereka yang sakit jantung.

"Alhamdulillah senang, bahagia dan lega. Pendidikan yang sudah panjang ini selesai tepat waktu," kata Sri Haryuni yang juga Dekan Fakultas Kesehatan Universitas Kadiri saat dikonfirmasi di Kediri, Rabu.

Baca juga: Dokter anjurkan pasien penyakit jantung olahraga 150 menit per minggu

Ia mengatakan kesimpulan dari sidang disertasi yang dibuatnya tersebut, di antaranya terdapat pengaruh positif faktor personal pengetahuan tentang keyakinan (perceived susceptibility self effecacy) pada pasien jantung post ST segment elevation myocardial infarction (STEMI) dan Non-ST segment elevation myocardial infarction (NSTEMI) di Kota Kediri tahun 2022.

Terdapat juga pengaruh positif faktor sosial (dukungan keluarga dan teman) terhadap keyakinan (perceives susceptibility, severity benefit dan perceived threat serta percieved self efficacy) pasien jantung post STEMI dan NSTEMI di Kota Kediri 2023.

Riset yang dibuat Sri Haryubi juga memberikan saran kepada rumah sakit di wilayah Kota Kediri (RSUD Gambiran, RS Baptis serta RS Ahmad Dahlan) untuk dapat membentuk peer educator, memfasilitasi pasien yang memerlukan konsultasi dalam perawatan diri pada penyakit jantung yang diderita.

Ia memberikan masukan keluarga pasien, diharapkan mereka dapat membantu pasien dalam pembuatan jadwal minum obat, penyiapan obat dan makanan yang baik bagi pasien serta edukasi untuk berhenti merokok.

"Selain itu, juga meluangkan waktu untuk mendampingi olah raga rutin bersama pasien untuk mencegah kekambuhan penyakit yang dialami responden," ujar dia.

Dr. Sri Haryuni, S.Kep., Ns., M.Kep lulus dalam sidang terbuka promosi doktor dengan mengangkat disertai yang berjudul "Pengembangan Model Perawatan dari Berbasis Penerimaan Diri dan Health Belief Model pada Pasien Penyakit Jantung Post STEMI dan NSTEMI di Kota Kediri".

Sidang disertai tersebut berlangsung di Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unair Surabaya. Promotor dalam sidang terbuka ini adalah Prof. Dr. Chatarina Umbul W, dr. MS., M.PH, sedangkan Ko-Promotor : Dr. Hari Basuki N., dr, M.Kes dan Dr. Mochammad Bagus Womaruddin, Drs., M.Sc

Sebelum sidang terbuka, Sri Haryuni mengikuti ujian tahapan pertama secara tertutup, pada 21 Juni 2023, dengan panitia penguji disertasi, antara lain sebagai Ketua Dr. Santi Martini, dr., M.Kes.

Baca juga: KSAD bekali mahasiswa Unik Kediri wawasan kebangsaan

Baca juga: Kemenkes: Pasien penyakit jantung didominasi oleh pegawai pemerintah


Anggota panitia terdiri atas enam orang, yakni Prof. Dr. Chatarina Umbul W.,dr., M.S.,M.PH, Dr. Hari Basuki Notobroto.,dr, M.Kes, Dr. Mochammad Bagus Womaruddin, Drs., M.Sc, Moch. Yusuf MD.Ph.D.FIHA. FESC, Prof. Dr. Ridwan Amiruddin, SKM, M.Kes, M.Sc.PH serta Dr. Rahmat Hargono M.S., M.PH.

Rektor Universitas Kadiri Djoko Rahadjo memberikan apresiasi atas capaian tersebut. Ia berharap nantinya bisa meningkatkan akreditasi program studi di Fakultas Kesehatan Universitas Kadiri dan memotivasi dosen lain untuk mengikuti studi tingkat S3.

"Ini sangat menggembirakan. Kami bisa memiliki seorang dosen bergelar doktor. Sudah menyelesaikan program studi lanjut di S3, di program studi Kesehatan Masyarakat Unair Surabaya," kata Djoko Rahardjo.

Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2023