Agenda saya ada lebih 10 ribu tanaman polybag di halaman sekitar rumah, karena di sana ada enam distrik....
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, Kementan menyiapkan sekitar 10 ribu tanaman dengan polybag di pekarangan rumah warga Kabupaten Puncak, Papua Tengah, untuk memenuhi kebutuhan pangan di wilayah tersebut.

Mentan Syahrul menjelaskan ada tiga langkah yang disiapkan selama tiga bulan ke depan. .

"Agenda saya ada lebih 10 ribu tanaman polybag di halaman sekitar rumah, karena di sana ada enam distrik, satu distrik yang bersoal dan tidak boleh gegabah karena ini di puncak sana dan ada masalah sedikit di sana," kata Mentan Syahrul saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu.

Mentan juga akan mengkonsentrasikan Kota Timika di Papua Tengah untuk menyuplai makanan.

Baca juga: Pemerintah siapkan 500 ribu hektar lahan untuk antisipasi El Nino

Kemudian untuk agenda permanen, Mentan berencana membuat lahan penyangga di sekitar Kabupaten Puncak,  karena proyek lumbung pangan atau "food estate" hanya disiapkan untuk kebutuhan konsumsi di Papua Barat.

Terkait kasus meninggalnya enam warga Papua Tengah, Mentan membantah penyebabnya kelaparan, tapi akibat diare yang berujung pada dehidrasi.

"Menurut Sekwilda dan Kadis setempat bukan kelaparan tapi diare. Hari pertama dia muntah siangnya 20 kali, malamnya diare. Dehidrasi," kata Mentan.

Baca juga: Mentan siapkan penggunaan varietas tahan kekeringan antisipasi El Nino

Dalam kesempatan sebelumnya, Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan Pemerintah sedang mencari cara alternatif untuk mengatasi masalah cuaca buruk dalam penyaluran bantuan ke Kabupaten Puncak, Papua Tengah, hingga mengakibatkan gagal panen dan membuat warga kesulitan mendapat bahan pangan.

"Hanya memang distribusi ke tempat-tempat yang ini memang menghadapi kendala yang sedang dicari solusinya; selain (dengan) dipanggul ini, apa lagi solusinya," kata Ma'ruf Amin di kediaman resmi wapres di Jakarta, Rabu.

Wapres menjelaskan bahwa saat ini masa tanggap  darurat diberlakukan selama satu minggu dan akan ditambah menjadi dua minggu.
 

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023