Jakarta (ANTARA) - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap dua terduga terorisme yang diduga terafiliasi dengan pelaku bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Jawa Barat.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) DivHumas Polri Brigjen Pol. Ahmad Ramadhan, di Jakarta, Kamis, menyebutkan kedua terduga teroris ditangkap di wilayah Boyolali, Jawa Tengah.

“Terduga berinisial Saudara S dan Saudara Y,” kata Ramadhan.

Jenderal bintang satu itu menyebut Penyidik Densus 88 Antiteror Polri menangkap kedua pelaku pada Selasa (1/8) di wilayah Boyolali, Jawa Tengah.

Keduanya ditangkap diduga terlibat dalam menyiapkan bom bunuh diri yang digunakan tersangka AM di tempat kejadian perkara (TKP) Polsek Astana Anyar.

“Saudara S dan Saudara T diduga terlibat dalam menyiapkan bom bunuh diri yang digunakan tersangka AM di TKP,” kata Ramadhan.

Baca juga: Polisi pastikan bom Astanaanyar berjenis bom panci rakitan
Baca juga: Bom panci di Mapolres Indramayu berdaya ledak rendah


Bom bunuh diri di Mapolsek Astana Anyar Polresta Bandung, Jawa Barat, terjadi Rabu (7/12) pada tahun 2022, pukul 08.20 WIB, mengakibatkan 11 orang menjadi korban, di antaranya 10 anggota polisi dan seorang warga. Dari 10 anggota polisi tersebut, seorang anggota atas nama Aiptu Anumerta Sofyan gugur setelah dilarikan ke rumah sakit, sementara sembilan polisi lainnya mengalami luka-luka.

Bom berjenis rakitan dalam bentuk panci atau biasa dikenal dengan “bom panci” dibawa pelaku Agus Sujatno alias Agus Muslim (AM) yang tewas seketika saat ledakan bom terjadi.

Pelaku Agus Muslim pernah ditangkap karena terlibat peristiwa bom Cicendo tahun 2017 dan sempat dihukum empat tahun penjara, serta dinyatakan bebas akhir tahun 2021.

Agus Muslim teridentifikasi berafiliasi dengan Kelompok Jamaah Asharut Daulah (JAD). Dia pernah ditahan di Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan, Jawa Tengah, namun saat bebas masih masuk dalam kategori merah.

Terkait peristiwa bom bunuh diri tersebut, Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo memerintahkan timnya untuk mendalami dan mencari orang-orang atau kelompok yang diduga terafiliasi dengan kelompok Agus Muslim tersebut.

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2023