Namang masuk jejaring desa ASEAN karena para pelaku UMKM mampu mengembangkan produk ekonomi kreatif ....
Koba, Babel, (ANTARA) - Desa Namang, Kecamatan Namang, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, terpilih menjadi delegasi Indonesia dalam  pertemuan ASEAN Village Network (AVN) untuk kategori "one village one product" (OVOP).

"Namang masuk jejaring desa ASEAN karena para pelaku UMKM mampu mengembangkan produk ekonomi kreatif sebagai realisasi dari program satu desa satu produk (one village one product)," kata Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman di Koba, Jumat.

Ia menjelaskan, Desa Namang ditunjuk menjadi delegasi Indonesia dalam ajang pertemuan AVN bersama delapan desa lainnya di Indonesia yang berlangsung di Yogyakarta pada pekan lalu.

"Tentu ini prestasi yang luar biasa bagi Desa Namang yang berhasil menggali sumber daya alam lokal dan dikembangkan para pelaku UMKM menjadi produk kreatif," ujarnya.

Baca juga: Delegasi negara ASEAN bahas penguatan kapasitas logistik perdesaan

Bupati mengatakan, Namang masuk dalam jejaring desa ASEAN karena mampu memberdayakan para pelaku UMKM dalam mengembangkan produk unggulan madu lebah pelawan.

"Namang ini merupakan desa penghasil madu lebah manis dan madu pahit yang diproduksi dari Hutan Pelawan. Hutan Pelawan ini merupakan kawasan budi daya yang sudah ditetapkan sebagai hutan keanekaragaman hayati," ujarnya.

Pemerintah desa mampu memberdayakan para pelaku UMKM dalam mengembangkan produk madu lebah pelawan dengan beragam rasa.

"Bahkan produk madu lebah pelawan mampu menjadi nilai tambah bagi para pelaku UMKM dalam meningkatkan perekonomian keluarga," ujarnya.

Kepala Desa Namang Zaiwan mengatakan para pelaku UMKM berhasil mengembangkan beragam produk unggulan yang sumbernya berasal dari Hutan Pelawan.

Para pelaku UMKM kata Zaiwan tidak hanya mengembangkan madu pelawan yang sudah dikenal hingga ke mancanegara, tetapi juga berhasil mengembangkan produk jamur pelawan, teh pelawan, serta sumber daya hayati lainnya.

"Desa ini juga sudah ditetapkan sebagai desa mandiri, baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia," ujarnya.

Desa Namang kata dia juga menjadi sentra produksi beras karena memiliki kawasan persawahan yang cukup luas.

"Kami penghasil beras lokal terbesar di Bangka Tengah, bahkan kami juga mampu memproduksi beras merah yang merupakan beras super yang konon pada zaman kerajaan khusus menjadi menu untuk menjamu para tamu kerajaan," ujarnya.

Baca juga: Pemkot Pekalongan kenalkan produk unggulan di Banjarmasin

Menurut Zaiwan, dipilihnya Namang sebagai salah satu ASEAN Village Network karena produk UMKM yang bersumber pada hutan pelawan mulai dari madu, teh, hingga beberapa kerajinan yang bersumber dari hutan pelawan.

"Desa Namang ini kuat masyarakatnya, mandiri, UMKM jalan, inovasi dan produknya benar-benar asli hanya ada di Bangka Tengah dan tidak ada di daerah lain," ujarnya.

ASEAN Village Network merupakan program yang dibentuk para pemimpin negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) untuk memberikan kerangka panduan yang kohesif bagi pembangunan pedesaan ASEAN.

Pewarta: Ahmadi
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023