Singaraja, Bali (ANTARA) - PT Pertamina (Persero) melirik penjualan produk aspal untuk proyek strategis di Bali, salah satunya pembangunan Tol Gilimanuk-Mengwi.

“Dengan adanya terminal aspal curah, kami siap mendukung kegiatan itu,” kata Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara Dwi Puja Ariestya di Pelabuhan Celukan Bawang, Kabupaten Buleleng, Bali, Jumat.

Meski begitu, saat ini pihaknya terus menantikan kelanjutan proyek tol tersebut yang diharapkan mendukung akses logistik dan pembangunan daerah.

BUMN bidang minyak bumi dan gas itu melalui anak usahanya Patra Niaga Regional Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara melebarkan sayap dengan memproduksi aspal curah di Bali bekerja sama dengan pihak swasta, Dhisa Manuggal Karya (DMK).

Produksi aspal curah itu dipusatkan di Terminal Aspal Curah (TAC) Pelabuhan Celukan Bawang, Kabupaten Buleleng di Bali Utara.

DMK menyebutkan TAC Celukan Bawang diperkirakan mampu memproduksi sekitar 15 ribu hingga 20 ribu metrik ton aspal curah per tahun atau meningkat dari sebelumnya sekitar 10 ribu metrik ton per tahun setelah kerja sama dengan Pertamina.

Senada dengan Dwi, Direktur Pelaksana DMK Haris Riyadi mengatakan pihaknya akan mencoba menjajaki peluang menjual aspal untuk proyek tol yang rencananya memiliki panjang 96,21 kilometer itu.

Pengalaman memasok aspal untuk proyek Tol Trans Jawa, landasan pacu di sejumlah bandara di Tanah Air termasuk Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali.

Selain itu, memasok aspal kepada Wijaya Karya untuk proyek infrastruktur Jalan By Pass Ngurah Rai Nusa Dua, Kabupaten Badung untuk KTT G20 dan sirkuit Mandalika, di NTB.

“Pastinya kami coba masuk ke sana karena portofolio kami sudah cukup banyak mendukung kebutuhan aspal,” katanya.

Sebagai gambaran berdasarkan data dari Sales Area Manager Petrochemical Pertamina Patra Niaga Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara Hardika Adiyagsa, harga per kilogram untuk aspal curah mencapai kisaran Rp11.000.

Pertamina mencatat secara nasional kebutuhan aspal Indonesia diperkirakan sebesar satu juta hingga 1,1 juta metrik ton per tahun.

Sedangkan saat ini, pangsa pasar BUMN bidang minyak bumi dan gas itu untuk aspal di Indonesia sekitar 60-65 persen.

Dari sekitar 600 ribu metrik ton penjualan Pertamina di seluruh Indonesia, sebanyak 250 ribu metrik ton aspal berasal dari regional Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara.

Sebelumnya, peletakan batu pertama proyek tol Gilimanuk-Mengwi sudah dilakukan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono pada Sabtu (10/9/2022).

Gubernur Bali Wayan Koster mengakui saat ini proyek itu mengalami perlambatan karena ada pergantian konsorsium proyek tersebut.

Tol itu memiliki panjang 96,21 kilometer yang melewati tiga kabupaten, 13 kecamatan dan 58 desa dengan menelan anggaran diperkirakan mencapai Rp24 triliun.

Baca juga: Pertamina jual dan pasok aspal di Bali
Baca juga: Quartararo sebut kondisi aspal Sirkuit Mandalika lebih baik
Baca juga: Pertamina suplai aspal untuk sirkuit MotoGP Mandalika 2021

 

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023