Lubuk Basung,- (ANTARA) -
Ikatan Keluarga Luhak Agam (IKLA) Provinsi Riau menyalurkan bantuan uang tunai dan bahan kebutuhan pokok bagi korban banjir bandang di Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
 
Bantuan tersebut diserahkan secara simbolis oleh Ketua IKLA Riau Muhammad Hanafi didampingi Sekretaris IKLA Riau Berman dan pengurus lainnya kepada Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Agam Bambang Warsito, Sabtu.
 
"Ini bentuk IKLA Riau peduli terhadap warga yang terdampak bencana dan bantuan yang diberikan tersebut dapat membangkitkan semangat warga yang sedang berduka," kata Ketua IKLA Riau Muhammad Hanafi di Lubuk Basung, Sabtu.

Baca juga: BPBD Riau turunkan bantuan logistik untuk korban banjir Rohul
 
Ia mengatakan bantuan dana dan bahan kebutuhan pokok itu diserahkan kepada Pemkab Agam dan Pemkab Agam yang mendistribusikannya kepada korban.
 
"Bantuan tersebut berasal dari perantau yang tersebar di kabupaten maupun kota di Riau," katanya.
 
Menurut dia, bantuan tersebut dikumpulkan oleh masing-masing organisasi mulai kecamatan, kabupaten, kota hingga provinsi. Setelah itu, bantuan tersebut langsung diserahkan kepada korban.

Ia menambahkan, banjir bandang melanda daerah itu merusak rumah, fasilitas umum, dan jembatan. Untuk itu, kerjasama dari masyarakat sangat dibutuhkan dalam pemulihan pascabencana.
 
"Kami dari perantauan selalu memantau masyarakat di kampung halaman," katanya.

Baca juga: BPBD Riau kirim bantuan korban banjir-longsor Sumbar
 
Kepala Pelaksana BPBD Agam Bambang Warsito mengucapkan terima kasih atas bantuan dari perantau dan kehadirannya untuk memberikan "penyejuk" bagi korban.
 
"Kami mengucapkan terima kasih atas bantuan dan bantuan bagi korban telah berdatangan baik dari perantau, organisasi, BUMN, pemerintah, dan lainnya," kata dia.
 
Menurut dia, curah hujan cukup tinggi melanda daerah itu pada Kamis (13/7) sekitar pukul 23.30 WIB, yang mengakibatkan banjir bandang.
 
Material banjir berupa batuan dan tanah tersebut mengakibatkan akses jalan tertutup, sehingga dibutuhkan waktu selama satu minggu untuk membersihkannya.
 
Selain itu, juga mengakibatkan rumah rusak sebanyak 66 unit dengan rincian rusak berat 40 unit dan rusak sedang 26 unit di Nagari Tanjung Sani dan Koto Malintang.

Baca juga: 4 daerah Riau tanggap darurat banjir
 
"Itu data dari kecamatan maupun organisasi perangkat daerah terkait," katanya.

Pewarta: Altas Maulana
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023